Lihat ke Halaman Asli

Maaf PKS, Kini Kami Tinggalkan Kalian!

Diperbarui: 14 Oktober 2024   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Partai Keadilan Sejahtera (Sumber: Radief Ramadhana Fahmi Elmana)

Dalam beberapa bulan terakhir ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedang mengalami hujatan yang begitu ekstrim, keras bahkan pedas. Hal ini disebabkan karena bergabungnya 'Partai Dakwah' itu kepada pemerintahan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih 2024-2029 menggantikan Presiden Joko Widodo. Meskipun, segala sesuatu keputusan PKS telah melalui keputusan Majelis Syura dengan proses yang begitu panjang. Tetapi untuk kali ini, maaf-maaf saja keputusan ini begitu menghasilkan sebuah 'blunder' besar yang mengakibatkan rujakan pedas dari Netizen Indonesia semakin masif. Sebenarnya, apa yang membuat PKS tergiur dengan godaan Penguasa untuk bergabung dengan Pemerintahan Prabowo?

Penulis sebenarnya hanya Simpatisan PKS sejak tahun 2018 silam. Penulis masih bisa dikatakan adalah seorang Gen-Z yang cukup labil meskipun usia penulis ialah 27 tahun. Selama penulis mengenal 'Partai Dakwah' ini, PKS bisa dikatakan partai yang paling setia dalam mengawal suara-suara rakyat, kritis terhadap segala kebijakan yang tidak pro-rakyat, memiliki integritas yang kuat. Hal itu yang membuat penulis jatuh hati terhadap PKS selama 6 tahun lamanya. Namun, disaat ini pasca Pemilihan Presiden 2024 ada sebuah kekecewaan terbesar yang membuat penulis 'marah' terhadap kebijakan dari PKS ini

Salah satunya ialah dengan mudahnya PKS bergabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran. Yang secara tidak langsung telah melegalkan dan melanggengkan dinasti Politik yang dibangun oleh Presiden Joko Widodo dengan memajukan putra bungsunya sendiri, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto. Akibat tergiur dengan tawaran itu, PKS secara tega meninggalkan Anies Baswean  yang telah membersamai PKS sejak tahun 2017 kala itu PKS mendukung Anies-Sandi ketika Pilgub DKI Jakarta 2017 hingga Pemilihan Presiden 2024. PKS melalui kader-kader dan simpatisannya juga cukup andil dalam membela Anies Baswedan ketika menghadapi cacian bahkan makian dari Netizen Indonesia

Apakah hanya itu saja? Jelas tidak. Masih ada lagi yang membuat penulis geram terhadap PKS. Pria berinisial HH, seorang anggota legislatif DPRD Singkawang  dari PKS secara gamblang dan jelas berstatus tersangka dalam kasus pencabulan terhadap anak dibawah umur tetapi tetap dilantik sebagai anggota dewan. Hal ini imbas dari PKS yang sejak awal menolak ditetapkannya RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual sebagai Undang-Undang yang sah dan legal dimata hukum. Netizen dan saya pribadi sempat berfikir jadi apakah ini yang membuat oknum Kader PKS melakukan hal keji dan tak bermartabat seperti ini? Allahu 'Alam!

Dan masih banyak hal-hal yang membuat penulis kesal terhadap 'Partai Dakwah' ini. Bahkan dititik kekecewaan yang amat memuncak ini, Penulis sudah akan berfikiran untuk mundur dan meninggalkan PKS secara total. Bahkan, di lingkaran-lingkaran Halaqah/Liqo' di Daerah Pemilihan saya, seakan-akan mereka malah 'membenarkan' kelakuan Pimpinannya yang salah. Bukannya mereka mengoreksi diri bahkan bermuhasabah diri terhadap kesalahan yang dibuatnya, mereka malah membelanya. Sungguh ironis, di titik ini pula penulis sudah malas jika diajak ikut pertemuan Halaqah/Liqo' karena yang ditanya apa capaian Dakwah? Bagaimana peran kita di DPC-DPC? Bagaimana saya punya peran, jika mereka saja malah membenarkan keburukan ini? Apakah tolak ukur capaian Dakwah itu berkontribusi terhadap Partai atau semata mencari Ridho Tuhan? Padahal Dakwah bukan harus seperti ini kan? Jadi untuk PKS, maaf dan mohon maaf untuk kali ini saya harus meninggalkan anda. Sampai jumpa di saat, kesempatan atau keadaan yang sama seperti 5-6 tahun yang lalu

Bagi simpatisan PKS yang memiliki kekecewaan terhadap saya, tetapi bingung mau menyampaikan seperti apa, silahkan komen dibawah ini. Jika anda berpemikiran yang sama seperti saya, maka selamat! Anda tidak sendirian yang kecewa terhadap PKS dan semoga tidak ada lagi cerita kekecewaan terhadap PKS seperti saya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline