Lihat ke Halaman Asli

Radiansyah

Penulis

Pengangguran, Inilah Kisahku yang Menganggur 2 Tahun Lebih

Diperbarui: 6 September 2023   23:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ini merupakan kisah dari aku yang dimana adalah seorang yang setelah lulus hampir 2 tahun mungkin lebih setelahnya menganggur 2 tahun lebih tapi setelah menganggur nah ini cerita ini dimuali dengan aku yang setelah lulus dari sebuah kampus yang dimiliki oleh seroang ketua partai tersohor di negeri ini, pasti taulah siapa ya hehehe.

Saat itu pada tahun 2019 rasanya ketemu beliau, itu sesuatu yang membanggakan buatku, bisa bertatap muka secara langsung  dan rasanya ketika bersalaman saat wisuda itu seperti hal yang membanggakan.

Setelah lulus dan wisuda aku mulai mencari pekerjaan dari mulai perusahaan besar macam Adaro, Danone Indonesia hingga Astra semua dicoba walaupun semuanya tak menerima surat lamaran dariku, terus kemudian setelah Ramadhan liat di instagram Daarut Tauhid ponpes milik Aagym membuka lowongan pekerjaan, dimasukin alhamdulillah bisa lolos tes hingga masuk tahap wawancara namun sayangnya saat itu sampai setelahnya mencoba kemana aja melamar hanya mentok di wawancara.

Setahun setelah lulus masih aja nganggur, disaat teman yang seangkatan pada udah kerja, Januari 2020 pun ku mencoba ikut Santri Siap Guna (SSG) Daarut Tauhid karena dulu tekad untuk masuk Daarut Tauhid masih ada, karena dulu setiap ada lowongan di  Daarut Tauhid pasti ada syarat mencantumkan syarat untuk masuknya pasti harus lulusan SSG Daarut Tauhid, akhirnya coba ikuti, sampai akhirnya Covid-19 pun "lahir" yang dimana penyakit tersebut awalnya cuma menjangkiti wilayah Cina saja sampai akhirnya menyebar ke negara sekitarnya dan akhirnya sampai Indonesia pada Februari 2020, saat Februari tersebut ketika aku masukin lowongan ke DT Peduli yang dimana itu adalah sub unit dari Daarut Tauhid untuk dibidang kemanusiaan dan ziswaf (zakat, infaq, shadaqah, wakaf) pun khawatir dan benar saja ke khawatiran pun terjadi dimana tiba-tiba Daarut Tauhid meliburkan kegiatannnya, dan lamaran yang sudah aku kirim untuk penempatan tugas untuk tugas menghimpun dana ziswaf saat Ramadhan di booth Dt Peduli yang tersebar di beberapa tempat di Kota Bandung pun sirna, dan cuma terdiam saja selama pandemi itu dan hanya menerima uang dari prakerja yang dimana uang tersebut dipakai untuk nambah skill serta membeli hal-hal yang emang dibutuhkan saat itu.

Tapi saat pandemi tepatnya di akhir 2020 coba cari alternatif lain seperti mencari ilmu dan cari-cari info reseller, dan akhirnya nemu lagi Daarut Tauhid ngebuka reseller untuk Caroffee dimana itu adalah divisi penjualannya dibidang roti dan kue , lalu setelah coba jadi reseller tersebut ikut jadi reseller dtaqiqah, dan akhirnya pada Maret 2021 coba masukin lowongan ke salah satu yang ada di bio profile itu yang pertama akhirnya aku senang walaupun bukan yang spesialiasi nya dimana dari jurusan IT berpindah ke media yang dimana ini tulis menulis dan itu bertahan sampai bulan September , dan setelahnya masuk ke Radio nya yang punya Daarut Tauhhid ikut kesana sama sih polannya dari pelatihan dulu lalu magang setelahnya, setelah magang di Radio nya akhirnya diputuskan untuk masuk ke yang profil bio terakhir dan itu jujur pekerjaan disana bisa bertahan 1 tahun lebih biasannya aku kerja pastinya cuma bertahan beberapa bulan saja, dan sekarang belum tau kemana selanjutnya langkah ini apakah masih kerja di media atau yang lainnya hanya allah swt yang tau segalannya.

Demikian ceritaku dalam meraih pekerjaan, walaupun agak susah payah buat meraih pekerjaan tapi dengan kita berusaha dan sambil berdoa meminta kepada Allah swt agar dimudahkan pasti akan tercapai juga hasilnya, semangat buat teman - teman yang masih cari pekerjaan apapun itu.***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline