Tangan bapak legam dan kapalan
kasar dan tegar
Mirip ekspresi wajahnya yang datar dan sangar
Bapak jarang bicara
Seperlunya saja
Ia lebih banyak berbicara dengan tangannya yang penuh cerita dan derita
Aku diasah dengan tangan bapak yang banyak menggenggam mimpi-mimpi dan harapan
Agar akalku tajam memerangi kemelaratan
Ia tak segan menampar kebodohan dan kebengalan
Namun tangannya juga yang membebat luka dan membelai asa kala bercucuran air mata
Setiap hari kedua tangan bapak mengangkat beban hidup dan meletakkannya di atas bahunya sembari menggendong masa depanku di punggungnya
Ia menyeka peluh lelahnya sendirian dengan tangannya yang setiap waktu terpapar kesukaran
Seraya mendorong roda kehidupan menuju kebahagiaan
Sorong, 12 November 2021
Written by Radian Kristiani
#NyanyianHatiDian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H