Lihat ke Halaman Asli

Resensi "Sang Pangeran dan Janissary Terakhir" Karya Salim A. Fillah

Diperbarui: 15 Juni 2021   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sang Pangeran dan Janissary Terakhir. Sebuah buku fiksi sejarah, karya Salim A. Fillah

---

Satu kata dariku untuk buku ini; menakjubkan.

Dalam waktu dua hari, akhirnya buku ini selesai juga. Kali ini benar-benar selesai, sungguh selesai. Buku yang luar biasa, masyaAllah.

Benar, cara penulis menyajikan cerita sejarah yang sebenarnya cukup sulit dinikmati karena cenderung "membosankan" bagi sebagian orang, membuat buku ini teramat berbeda. Meski buku Sang Pangeran dan Janissary Terakhir ini merupakan buku fiksi sejarah karya pertama Salim A. Fillah, tapi tetap luar biasa.

Sejujurnya, aku termasuk suka membaca buku tentang sejarah, tapi membaca buku ini seolah tak hanya memberikan pemahaman tentang sejarah, bahkan lebih dari itu.

Sang Pangeran, Sultan Abdul Hamid Diponegoro sungguh sosok dengan jiwa raga yang mengagumkan. Beliau mengajarkan banyak hal, menginspirasi segala hal, memberikan seluruh pemahaman. Semangat juang dan jihad, keberanian, kejujuran, persahabatan, rasa percaya, kasih sayang, cinta, pengorbanan.. ah, tentunya masih banyak lagi.

Tokoh favoritku dalam buku ini adalah, Nurkandam dan Basah Katib. Dua orang Basah dari negeri Ngerum itu tak kalah mengagumkan.

Dan salah satu kalimat favoritku dalam buku ini;

"Tempat yang paling berbahaya adalah tempat yang paling aman. Hal yang paling mudah ditebak, justru yang paling sering diremehkan." Sahut Katib Pasha sambil tersenyum dan menyendekapkan tangan. (Sang Pangeran dan Janissary Terakhir, hal. 224)

".. Keresahan adalah tanda bahwa kita bersalah meskipun seluruh dunia mengatakan tak mengapa. Maka ternyata, maksiat bukan hanya soal melanggar atau bukan tidak melanggar syari'at, Basahku." Kalimat Diponegoro. (Sang Pangeran dan Janissary Terakhir, hal. 444)

---

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline