Perkembangan zaman nampaknya semakin mempermudah pekerjaan masyarakat. Di era digital dewasa ini pengguna internet mulai dari kalangan profesional hingga kalangan pelajar menggunakannya. Begitu juga dengan dunia wartawan, yang biasanya wartawan mencari berita di haruskan untuk ke lapangan kini wartawan bisa mencarinya lewat data. Jurnalisme data, begitu sebutan untuk jurnalisme yang mengumpulkan, menggabungkan dan mencari informasi melalui penulusuran data.
Data jurnalisme ini mempermudah wartawan utuk mencari berita melalui infografis yang menarik. Misalnya ketika ingin membuat profil seseorang, wartawan tersebut bisa mencarinya atau mengolah dara tanpa harus melakukan wawancara langsung kepada narasumber yang bersangkutan. Walaupun sebenarnya hal ini tentu harus ada konfirmasi terlebih dahulu karena teknik ini bisa saja melanggar etika.
Munculnya jurnalisme data ini seiring dengan perkembangan di era digital yang mempermudah memakai teknologi-teknologi mumpuni. Ketika ada sebuah peristiwa maka terjadi banjir informasi sehingga sulit bagi masyarakat membedakan antara berita di media satu dan media lain. Jurnalisme data ini yang akan membedakan mana jurnalis mainstream dan jurnalime warga. Ketika banjir informasi, kelengkapan data bagi pembaca sangat penting diketahui.
Data tersebut dibutuhkan agar penyajian berita lebih lengkap, akurat dan menghindari dari objektifitas wartawan. Wartawan yang menggunakan data lengkap akan terlihat berbeda dengan jurnalis mainstreamsehingga data sebenarnya menjadi standar wajib bagi wartawan agar bisa memenihi 5W+1H. Namun kembali lagi, bahwa tidak semua data itu valid. Seorang wartawan tetap harus mengonfirmasi data yang dia dapatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H