Manusia memiliki kelenjar keringat di kulit sebagai sarana alami agar bisa mengatur tingkat suhu tubuh. Seberapa besar kelenjar bekerja mengeluarkan keringat tergantung dari intensitas aktivitas serta suhu lingkungan sekitar. Seseorang bisa mengeluarkan keringat mulai dari 100 mililiter atau bahkan 9 liter dalam sehari seperti yang terjadi pada atlet-atlet. Namun ketika keringat yang keluar mengucur deras tak berbanding dengan kondisi, ada kemungkinan ia memiliki kondisi hiperhidrosis.
Orang dengan hiperhidrosis umumnya dapat dilihat dari telapak tanganyang sering basah karena keringat. Penyebabnya belum diketahui pasti tapi hal ini utamanya dipicu dari sistem saraf yang bermasalah.
Orang yang memiliki keringat berlebih memiliki beberapa hal yang bisa dilakukannya, cara pertama dan yang paling sederhana adalah dengan menggunakan produk antiperspirant yang banyak dijual dipasaran. Produk yang mengandung alumunium klorida dan alumunium klorohidrat bekerja dengan menyumbat saluran keringat sehingga menghambat proses sekresi oleh kelenjar keringat.
Bila antiperspirant tidak bisa mengatasi masalah sebaiknya menemui dokter umum untuk resep obat antikoligernik yang bisa menghentikan produksi keringat. Tapi jika itu gagal maka temui dermatolog untuk memastikan apakah ada kondisi spesial yang berkaitan dengan hiperhidrosis.
Cara yang terakhir apabila masih tak efektif adalah dengan memotong kelenjar keringat dalam proses sympathectomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H