Lihat ke Halaman Asli

Arah Penentuan Ketua Umum PAN dan Nasib KMP

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada akhir bulan Februari nanti rencananya Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggelar kongres ke IV, pada kongres tersebut diikuti suksesi kepemimpinan Ketua Umum PAN. Perebutan pucuk pimpinan tersebut diketahui hanya diikuti dua kandidat yaitu Hatta Rajasa sebagai Ketua Umum incumbent PAN dan Zulkifli Hasan. Dapat dipastikan proses pemilihan Ketua Umum PAN tersebut akan berlangsung alot dan sengit.

Tercatat bahwa PAN saat ini sebagai bagian dari Koalisi Merah Putih (KMP) dimana Hatta Rajasa merupakan bagian dari ketua umum KMP dan mantan calon wakil presiden Prabowo Subianto di Pilpres 2014 lalu. Bahkan PAN sangat mendukung penuh gerbong KMP tersebut.

Bahkan di era Hatta memimpin PAN banyak prestasi-prestasi yang luar biasa, salah satunya adalah suara pemilu 2014 yang naik drastis dibandingkan era sebelumnya. Dan Hatta juga telah membuktikan beliau berhasil mengantarkan dua kader terbaiknya duduk di kursi kepemimpinan DPR dan MPR RI. Dua nama tersebut adalah Taufik Kurniawan sebagai Wakil Ketua DPR RI dan Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR RI. Kedua kader PAN terbaik tersebut, mengindikasikan bahwa kekuatan KMP berhasil ditangan Hatta Rajasa.

Begitu pula terhadap kepiawaian Hatta terkait lobby-lobby politik yang tidak bisa diragukan lagi, bahkan putra Palembang ini juga berperan sebagai salah satu inisiator rujuknya KMP dan KIH di DPR. Peran Hatta sangat tegas dan antusias sekali dalam mencari solusi perdamaian, hasilnya adalah gonjang-ganjing adanya kepentingan politik yang berbeda antara KMP dan KIH dapat dimediasi dengan solusi yang baik, yang pada akhirnya kata perdamaian dapat dihasilkan.

Ketegasan Hatta dalam mencari solusi dalam kubu KMP dan KIH terhadap berbagai kebijakan pemerintahan, ternyata menjadi salah satu bukti bahwa peran Hatta sangat berarti sekali. Semangat awal untuk mencari solusi perpecahan di DPR tersebut dimaksudkan agar dewan terhormat dapat menjalankan tugas dan fungsinya di pemerintahan saat ini. Artinya kepentingan rakyat harus didahului dibandingan perang yang tidak ada habis-habisnya demi ambisi kepentingan yang berbeda.

Oleh sebab itu ketika nantinya pemilihan Ketua Umum PAN tidak dipegang oleh Hatta akan ditakutkan pecahnya kubu KMP. Bahkan harapan-harapan Indonesia akan semakin baik, akan sirna disebabkan figur yang dihormati tersebut tidak memiliki kekuatan politik.

Kini harapan rakyat Indonesia bertumpu pada Kongres PAN yang akan di selenggarakan di Pulau Dewata Bali tersebut. Harapan Rakyat, Hatta Rajasa dapat kembali menjalani kepemimpinan PAN yang berujung pada tegaknya pondasi KMP untuk mendukung program pemerintahan terkait kepentingan rakyat Indonesia kedepannya.

Harapan rakyat itulah yang kini menjadi sebuah pertanyaan besar, apakah PAN nantinya akan melanggengkan Hatta ke kursi kepemimpinan PAN ataukah sebaliknya, Hatta tersingkir dari PAN yang berakibat retaknya KMP. Dan sangat disayangkan jika hal tersebut terjadi, realitasnya akan menghancurkan KMP secara otomatis, apakah PAN nantinya terus berada dalam barisan PAN ataukah harus berada dibelakang KIH.

SALAM KOMPASIANA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline