Lihat ke Halaman Asli

Kihajar Priyandono

PELATIH KASTI

Teknik Memberikan Umpan Balik

Diperbarui: 14 Januari 2023   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Umpan balik atau yang kerap disebut feedback adalah masukan yang dapat berupa kritik konstruktif dan atau penguatan dari seseorang yang disampaikan kepada orang-orang lain atau kelompok. Umpan balik ini sangat penting tersebab dapat dijadikan bahan renungan atau pijakan untuk tindakan selanjutnya lebih baik.

Umpan balik kali pertama tumbuh di dunia kedokteran. Seorang dokter harus dibekali umpan balik positif tersebab mereka berhadapan dengan pasien dengan kondisi pasien yang bermacam macam. Mereka harus diberikan umpan balik positif agar kondisi pasien tidak semakin drop. Melalui umpan balik positif diharapkan kondisi psikologis pasien menjadi stabil sehingga diharapkan berpengaruh positif terhadap penyakit yang dideritanya.

Dalam perkembangannya, umpan balik masuk ke dunia pendidikan. Bahkan kerap diterapkan pada program guru penggerak (PPGP). Saya tidak tahun persis penyebabnya. Yang jelas, umpan balik ini diperlukan agar fasilitator guru penggerak dapat bertindak tidak hanya bener tapi juga "pener" kepada Calon Guru Penggerak (CGP). Umpan balik ini diharapkan mampu memberikan daya ungkit sehingga mereka adaptif terhadap perubahan. Umpan balik menjadi sangat penting tersebab pada setiap diri kita dilingkupi kekuarangan sehingga perlu umpan balik atau masukan.

Kenapa harus umpan balik? Ketika kita memberikan umpan balik, sudah barang tentu kita menjadi terlatih memberikan masukan atau gagasan postif. Kemudian mengonfirmasi sejumlah prasangka yang terjadi. Kecuali itu, umpan balik yang kita berikan akan membantu orang lain (murid, sejawat) tidak melakukan kesalahan atau tindakan yang sama. Ketika ketika menerima umpan balik, maka umpan balik itu dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kapasitas diri. Di samping itu kita juga dapat mencari solusi terbaik atas masukan tadi. Dus, pikiran kita akan selalu tumbuh dan berkembang (growth mindset)

Selain melakukan penilaian, tugas fasilitator guru penggerak adalah memberikan umpan balik. Hal ini sangat penting tersebab berkelindan dengan out put dan transformasi belajar. Artinya, feedback ini memberikan andil yang cukup besar terhadap kualitas Calon Guru Penggerak (CGP

Umpan yang dilakukan secara tepat dan sesegera mungkin sangat efektif melejitkan potensi orang lain. Sebaliknya, menunda memberikan umpan balik, --apalagi dilakukan secara asal-asalan--, bisa jadi akan mengendorkan semangat bahkan mematikan kreativitas. Umpan balik seyogianya dilakukan secara berjenjang. Sebagaimana dirilis sonyaterborg.com, setidaknya ada 5 jenjang dalam memberikan feedback.

Pertama, klarifikasi. Ini adalah umpan balik jenjang paling dasar. Ngisor dhewe. Dalam KKBI, klarifikasi artinya penjernihan, penjelasan, dan pengembalian kepada apa yang sebenarnya. Mengklarifikasi artinya menjernihkan, menjelaskan, dan mengembalikan sesuatu kepada yang sebenarnya. Misalnya begini: Komite sekolah menjelaskan bahwa tarikan yang dilakukan itu bukan pungutan, melainkan sumbangan yang sifatnya sukarela.

Dalam hal memfasilitasi CGP kawan-kawan dapat melakukan umpan balik dengan melakukan klarifikasi. Misalnya dengan mengajukan pertanyaan begini: apa yang bapak dan ibu maksud tentang....... ; Bisa dijelaskan lebih detail perihal....... ; Bagaimana ini bisa terjadi..... bisa sedikit diberikan tambahan penjelasan?

Kedua, penilaian. Ini merupakan jenjang yang setingkat blebih tinggi dari klarifikasi. Penilaian itu selalu bersifat subyektif. Oleh sebab itu profesional judgment perlu dihadirkan untuk meminimalisir subyektivitas. Terhadap hasil unggahan CGP, kawan kawan dapat memberikan umpan balik dengan mengatakan begini: Bagian ini sangat efektif tersebab........ Atau begini: Ini menarik karena......... Atau begini juga boleh: ini gagasan yang smart untuk.......

Jenjang selanjutnya adalah perhatian. Perhatian disebut juga atensi. Artinya, memusatkan atau konsentrasi penuh terhadap sebuah obyek. Menurut Walgito (1997) perhatian adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.  Dalam hal hasil unggahan CGP kawan-kawan dapat memberikan umpan balik berupa perhatian dengan menyusun pernyataan begini: saya membayangkan bagaimana jika...........; Atau begini juga tidak apa apa: Apa mungkin jika......... ; alternatif lain juga bisa begini: saya belum paham, bagaimana.......

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline