Lihat ke Halaman Asli

Upaya PLN Atasi Pemadaman Nias

Diperbarui: 21 April 2016   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tulisan di Pantai Silafalaete, Nias"][/caption] Demi Nias Benderang.

Kalimat tersebut menjadi tag line penyemangat bagi para petugas PLN saat Nias dilanda pemadaman pada 1 April 2016.

Awal April 2016, sistem kelistrikan di Nias nyaris mati total, yaitu sebesar 74 persen. Hal ini terjadi setelah dua Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 2 x 10 Mega Watt (MW) yang berada di Nias berhenti beroperasi. Penyedia jasa sewa PLTD di Nias, American Power Rent (APR) melakukan pemutusan sepihak secara tiba-tiba tepatnya 2 hari sebelum jatuh tempo, meskipun dalam kontrak, pemutusan kerjasama dapat dilakukan paling cepat 2 bulan sebelum jatuh tempo. 

Sebelumnya, per tanggal 26 Januari, APR menyurati PLN Area Nias agar segera melakukan penyesuaian teknis dalam proyek PLTD Idanoi dan Moawo, juga segera melunasi tunggakan nya sebesar 14 miliar Rupiah. Kemudian PLN menyurati APR berisi kesepakatan penyesuaian teknis proyek PLTD, dan persetujuan pelunasan tunggakan sewa PLTD Idanoi dan Moawo. Namun meminta pihak APR agar segera melengkapi administrasinya. Dapat diamati bahwa tunggakan itu terjadi karena belum lengkapnya berkas dari APR, namun begitu PLN tetap melunasi tunggakan sebesar 14 M tersebut.

Namun dalam suratnya, pihak APR tetap menyatakan akan mematikan listrik di Nias pada tanggal 1 April pukul 00.00 dan tidak akan memperpanjang kontrak, 2 hari sebelum jatuh tempi. Akhirnya PLN pun menyurati kepolisian dan dandim area Nias untuk dapat mengamankan area PLTD Idanoi dan Moawo.

Ketika malam tiba, pada tanggal 31 April, listrik di Nias padam. Petugas PLN bersama dengan kepolisian langsung bergerak menuju PLTD Moawo untuk melihat keadaan. Sesampainya disana, mereka melihat bahwa para petugas APR masih berada disana, namun dengan jumlah yang sedikit. Saat ditanyakan tentang pemadaman yang terjadi, para petugas APR menjelaskan bahwa sedang dilakukan pengetesan, lalu tidak lama listrik kembali menyala. 

Selesai dari Moawo, PLN dan Kepolisian pun bergerak ke Idanoi untuk melihat situasi di PLTD tersebut, namun dalam perjalanan pemadaman kembali terjadi. Ketika mereka kembali ke PLTD Moawo, ternyata para petugas APR telah melarikan diri dengan membawa chip dari mesin PLTD, yang mengakibatkan terjadi padamnya Nias. Nias pun gelap gulita.

Apa yang terjadi setelah pemadaman tersebut terjadi?

Tentu gejolak amarah, kekecewaan, dan syok berada pada setiap perasaan masyarakat Nias. Semua perasaan tersebut tertuju kepada PLN sebagai perusahaan penyedia listrik.

Lalu apa yang dilakukan PLN?

Seluruh kota padam, gelap gulita, bagai kota mati, para petugas PLN di Nias pun segera menyediakan genset-genset untuk mengamankan tempat-tempat vital seperti Rumah Sakit, Kantor-kantor Pemerintahan, PDAM, Kantor Pengadilan dan Kejaksaan, Kantor Polres, Lapas, juga sekolah dan rumah ibadah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline