Lihat ke Halaman Asli

Grup Musik Anak Berkonten Dewasa Rusak Moral Bangsa Justru Dibiarkan

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Yogyakarta – Presiden Raden Mahmud Wijaya  mendesak Pemerintah untuk membubarkan Grup Music anak berkonten dewasa. Pasalnya, selama ini Pemerintah hanya membiarkan grup music anak berkonten dewasa menjamur di dunia Musik Indonesia.

“Padahal grup music anak  tersebut  jelas-jelas merusak moral anak bangsa, tetapi malah dilindungi dan dibiarkan pemerintah,” tegas Presiden  Raden Mahmud Wijaya dalam keterangan persnya, Selasa (6/25/2013).

Menurut Presiden RMW, Anak-anak   zaman sekarang lebih suka mendengarkan dan menyanyikan lagu berkonten dewasa . Artinya anak-anak lebih mengenal pacaran lebih cepat. Padahal dengan mengenal pacaran terlalu cepat dapat menyebabkan pergaulan seks secara bebas, tetapi sayangnya pemerintah membiarkan grup tersebut  menyebarkan virus-virus berbahaya terlalu luas. Berarti pemerintah ini ,  secara otomatis tidak langsung membiarkan moral anak bangsa rusak.

“Lebih berbahaya mana antara grup music berkonten dewasa dan video bokep? Kalau bokep , anak menontonnya tidak langsung mengerti dan pemahamannya begitu lama. Kalau lagu grup music berkonten dewasa anak akan memahami pacaran lebih cepat karena setiap hari  jika anak suka, anak akan mendengarkan lagu tersebut. Sebelum anak memahami video bokep, anak akan mengerti apa itu pacar dan cinta . Kenapa grup music anak  yang jelas merusak moral anak bangsa  justru dilindungi pemerintah? Sebenarnya kepedulian pemerintah terhadap anak itu kemana?,” tanya politisi Partai Gedang ini. -

BLOG: http://presidenmahmud.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline