Pada Masa Kuno dan Abad Pertengahan Konsep kesehatan masyarakat sudah ada sejak zaman Yunani dan Romawi. Para ilmuwan Yunani seperti Hippocrate memperkenalkan teori tentang keseimbangan cairan tubuh (humor) yang dianggap memengaruhi kesehatan. Pada zaman Romawi, penguasa membangun sistem
sanitasi, termasuk saluran air dan pemandian umum, yang menjadi awal dari kesehatan masyarakat. Abad Pertengahan ditandai dengan munculnya pandemi, seperti Black Death (Wabah Hitam) yang memicu langkah-langkah kesehatan publik seperti karantina.
Saat Abad ke-19 (Revolusi Industri) dengan adanya urbanisasi besar-besaran akibat Revolusi Industri, masalah kesehatan masyarakat di kota-kota seperti sanitasi yang buruk, penyakit menular, dan kemiskinan muncul. Edwin Chadwick di Inggris pada tahun 1842 menulis laporan tentang kondisi sanitasi masyarakat, yang kemudian memicu reformasi kesehatan publik, termasuk pengadaan saluran pembuangan yang lebih baik. John Snow pada 1854 mengidentifikasi bahwa sumber kolera berasal dari air yang tercemar, yang menjadi tonggak sejarah epidemiologi modern.
Awal abad ke-20, kesehatan masyarakat berkembang pesat dengan penemuan vaksin dan pemahaman lebih baik tentang penyakit menular. Pada tahun 1948, World Health Organization (WHO) didirikan sebagai bagian dari upaya internasional untuk menangani masalah kesehatan masyarakat secara global. Selama abad ini, fokus mulai bergeser dari penyakit menular ke penyakit tidak menular seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung, seiring dengan meningkatnya harapan hidup dan perubahan gaya hidup di banyak negara. Kemudia pada abad ke-21 Kesehatan masyarakat menghadapi tantangan baru, seperti pandemi global (misalnya COVID-19), resistensi antibiotik, dan iklim.
Sejarah Kesehatan Masyarakat di Indonesia diawali saat Masa Kolonial Belanda, pada masa kolonial Belanda upaya kesehatan masyarakat sebagian besar ditujukan
untuk melindungi para pejabat dan penduduk Belanda. Pada abad ke-19, pemerintah kolonial mendirikan Departemen Kesehatan Hindia Belanda, yang fokus utamanya adalah pengendalian penyakit tropis seperti malaria dan lepra. Lembaga seperti Laboratorium Kesehatan (Laboratorium untuk Pengendalian Penyakit Tropis) didirikan yang kemudian menjadi Bio Farma. Dr. C.E.A. Winkler adalah seorang dokter Belanda, pada tahun 1925 mendirikan lembaga yang
berfokus pada penelitian penyakit tropis, yang menjadi tonggak awal dari riset
kesehatan masyarakat di Indonesia.
Pada Masa Kemerdekaan setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, upaya kesehatan masyarakat menjadi bagian integral dari pembangunan nasional. Departemen Kesehatan Republik Indonesia dibentuk pada tahun 1949. Pemerintah mulai menerapkan program imunisasi dan kebersihan lingkungan, serta mengembangkan Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) pada tahun 1969 yang menjadi ujung tombak sistem kesehatan primer di Indonesia.
Pada periode Orde Baru kesehatan masyarakat difokuskan pada pengembangan infrastruktur kesehatan yang lebih baik. Program Keluarga Berencana (KB) menjadi salah satu kebijakan kesehatan yang paling sukses pada era ini, dengan tujuan menekan angka pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak. Pada tahun 1970-an, konsep Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) diperkenalkan yang memadukan layanan kesehatan untuk ibu dan anak di tingkat masyarakat. Masuk Era Reformasi dan Kontemporer desentralisasi yang terjadi setelah reformasi tahun 1998 memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah dalam pengelolaan layanan kesehatan. Namun, muncul tantangan baru, seperti maraknya penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan peningkatan angka merokok. Pada tahun 2014, diluncurkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan, dengan tujuan memberikan akses layanan kesehatan universal bagi seluruh rakyat Indonesia.
KATA KUNCI : Kesehatan Masyarakat, Perubahan.
Kompas. 2022. Sejarah Kesehatan Masyarakat di Indonesia.
https://www.kompas.com/stori/read/2022/11/13/180000079/sejarah-kesehatanmasyarakat-di-indonesia?page=all [online]. (diakses 6 September 2024)
Dr H. Sandu Siyoto.,S.Sos.,SKM.,M.Kes dan Erma
Retnaningtyas,.SST.,SKM.,M.Kes. (2016). Buku Ilmu Kesehatan Masyarakat.
https://repository.iikstrada.ac.id/23/2/BUKU%20ILMU%20KESEHATAN%20MASYARAKAT.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H