Lihat ke Halaman Asli

Pemerintah Perlu Perhatikan Garda Ormas Ojol Inklusif Sebagai Kekuatan Massa Ekonomi dan Solidaritas Nasional

Diperbarui: 13 Oktober 2024   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Berbagai Organisasi Massa "Ormas" tumbuh dan berkembang di Indonesia dengan berbagai visi misinya mewarnai keberagaman kelompok-kelompok masyarakat dalam mencapai tujuan masing-masing, ada yang berkegiatan positif namun ada juga yang berkegiatan dipandang negatif oleh masyarakat.

Garda Indonesia yang diketuai oleh Igun Wicaksono, sebagai perkumpulan yang telah terlembaga menjadi organisasi massa yang menaungi para pengemudi ojek online (ojol) di seluruh Indonesia menyadari bahwa ormas Garda ini harus menjadi kekuatan massa ekonomi dan solidaritas nasional yang inklusif bermanfaat bagi berjalannya roda ekonomi nasional Indonesia.

Kekuatan massa besar yang diperkirakan per Oktober 2024 mencapai 4 juta pengemudi ojol di seluruh Indonesia dan diperkirakan 1,25 juta ada di Jabodetabek merupakan salah satu kunci roda ekonomi serta supply chain pada jalur distribusi ekonomi rakyat Indonesia.

Igun menyampaikan bahwa pemerintah harus dapat mengambil peran kemitraan strategis dengan Garda sebagai operator ormas kekuatan ekonomi dan solidaritas nasional ini, karena keberadaan ekosistem ojol juga sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi inflasi ekonomi Indonesia.

Perlunya atensi khusus Pemerintah dengan keberadaan ormas kekuatan ekonomi ini sebagai kelembagaan ormas yang strategis dibidang ekonomi dan UMKM, Garda yakin dengan adanya atensi khusus bagi Garda maka pengembangan ekonomi berbasis Human Capital akan berjalan optimal dan target Garda untuk ekosistem ojol menyumbang setidaknya 3-5% Pendapatan Domestik Bruto (PDB) berdasarkan perhitungan rata-rata PDB Indonesia tahun 2023 senilai 20.892 triliun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline