Lihat ke Halaman Asli

Gangguan Bipolar dalam Kisah Raditya Dika

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Saat saya mendengar penjelasan tentang bipolar saya teringat dengan kisah lucu yang diceritakan raditya dika di salah satu acara stand up comedy. Kisah yang dulu saya dengar suatu yang sepertinya mustahil tapi setelah saya merasakan sendiri, saya jadi tersenyum dalam hati. Kisah itu adalah saatraditya menceritakan dia dan pacarnya pergi belanja di sebuah mall. Yang mana si cewek melihat sebuah sepatu yang harganya misal 50.000 lalu dia merasa sangat senang dan membelinya. Setelah membeli dia dan cowoknya pergi berkeliling mall lalu secaratidak sengaja dia melihatsepatu yang sama persis dengan yang dia beli tapi dengan harga misal 5000 lebih murah. Yang awalnya si cewek sangat happy dengan sepatu yang dia beli seketika berubah menjadi sangat murung. Dan apesnya si cowok yang kena getahnya. Di cerita itu dikisahkan si cewek cemberut berkepanjangan. Bahkan saat di dalam mobil si cewek tetap cemberut alias galau. Si cowok pun bertanya," kamu kenapa kok ceberut terus?"., si cewek menjawab," aku ga papa (saat menceritakan ini dika menirukann ekspresi si cewek yang alay plus konyol yang awalnya saya anggap mustahil seseorang berekspresi seperti itu). Karena masih penasaran si cowok bertanya lagi ,"kamu sedih gara-gara kamu liat sepatu yang lebih murah?"(saya lupa pertanyaan ini serta jawabanya). Si cowok tersinggung karena kenapa si cewek tiba-tiba  bad mood karena sepatu dan kenapa harus si cowok yang kena getahnya. Adegan ini dikisahkan seperti ini (maaf bila ada kesalahan),"cowok : ya ampun sayang kamu bad mood hanya gara-gara sepatu yang kamu liat lebih murah 5000 dari sepatu yang kamu beli, dan kenapa kamu harus bad mood ke aku. Cewek: kamu tuh emang g bisa ngertiin perasaan aku, gak pernah bisa ngertiin aku, emang bener yang dikatain orang kamu itu bajing*tiitt*. Cowok : aku bukan bajing*tiiit*. Cewek: jadi kamu hom*tiit*. Adegan ini berlanjut sampai adegan si cewek minta diturunin. Cewek : kalau gitu turunin aku sekarang. Cowok: tapi sayang ini di jalan udah malem. Cewek: aku gak peduli TURUNIN AKU SEKARANG!!!. Cowok : haah baiklah aku turunin kamu sekarang. Cewek : APAAAA?!?!?!... jadi kamu tega nurunin aku sekarang?!?!?!. Cowok: tapi kan kamu yang mint....cewek: emang bener kamu gak pernah ngertiin aku (sambil nangis alay). Si cowok pura-pura mati.

Sebelumnya saya sendiri tidak yakin apakah ini kasus bipolar atau tidak. Tapi dalam kisah itu diperlihatkan perubahan mood secara tiba-tiba dari rasa senang yang sangat menuju kesedihan yang mendalam. Saya sendiri juga pernah mengalami keadaan yang dialami si cowok diatas (tanpa adegan nangis alay dan bajing*tiit* dan hom*tiit*. Saat saya mendengar penjelasan dosen bahwa gangguan bipolar adalah gangguan yang paling banyak diderita masyarakat modern pandangan saya berubah. Yang awalnya menganggap bipolar hanya diderita oleh pasien gangguan jiwa menjadi bipolar diderita hampir oleh semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline