Lihat ke Halaman Asli

Filosofi Tombak Sigar Jantung Pamor Wengkon Isen

Diperbarui: 4 April 2017   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(dok.pri)

 [caption caption="tombak sigar jantung pamor wengkon isen"][/caption]

Tombak Sigar jantung Pamor isen/bunga jantung.

Tentang makna sebuah pusaka tosan aji memang sudah tidak asing lagi , sebuah karya para leluhur yang dibuat dengan jiwa yang penuh dengan filosofis juga makna yang sangat dalam. Demikian pula dengan tombak sigar jantung atau bunga jantung pisang yang memiliki sebuah makna yang luar biasa tentang kerendahan hati,kebersihan budi,dedikasi,keikhlasan dan juga fase dimana seseorang akan meraih kejayaan.

Bunga jantung memang berwarna merah pada kulit yang menunjukkan bahwa sifat manusia yang baru keluar dan baru memiliki ilmu pengetahuan akan merasa  apabila dirinya lebih dibanding orang lain hal ini terlihat pada isi jantung tersebut yang isinya sangat begitu kecil dan masih penuh dengan getah dan teksturnya cukup alot, apabila terkelupas kulitnya yang dari merah lalu memiliki isi kulit terdalam yang berwarna putih berarti terbukanya seluruh hijab hijab pada diri manusia yang awal bersifat angkara ketika perlahan terbukanya seluruh hijabnya yang akan terlihat diri yang penuh dengan kerendahan hati,kamuliaan hati,dekatnya diri pada sang kuasa.

Lalu ketika bunga jantung telah terbuka satu persatu disitulah mewujud benih buah pisang  yang masih berwarna hijau dan belum muncul isi buah tersebut ibarat orang yang sedang menjalani kehidupan dalam masa masih muda waktu itulah mereka akan mengalami pertumbuhan,jatuh bangun,merasakan getah sepatnya dunia yang diwujudkan dengan buah pisang yang masih muda masih penuh dengan getah dan belum dapat dipanen karena masih sepat .

Akan tetapi ketika telah tiba waktunya untuk dipanen pisang yang semula hijau akan berganti dengan warna kuning dan berasa manis seperti itulah ketika seluruh usaha dalam menjani kehidupan bertarung dengan waktu merasakan berbagai ujian,getah kehidupan,sepat dan kerasnya kehidupan , akan tetapi semua itu adalah sebagai bekal hingga tak terasa dirinya telah memetik kejayaannya yang terwujud oleh kuningnya kulit pisang lalu saat itulah waktu dimana manusia harus duduk memberikan nasihat dengan kebijaksanaannya kepada sekitarnya yang terwujud oleh manisnya buah pisang dan menyebarkan benih benih kebajikan ke segala penjuru yang terwujudkan dari isi buah pisang tersebut.

Demikianlah sedikit filosofi tombak sigar jantung,filosofi ini saya susun dengan sebaik mungkin agar pembaca bisa memahaminya walaupun saya bukanlah seorang pujangga.

Kendal,15/05/2016.
Ditulis oleh: Adin Fadzkurrahman .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline