Lihat ke Halaman Asli

Movie Review | "Ford v Ferrari" (2019)

Diperbarui: 25 November 2019   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. IMDb.com

Jantung yang berdebar kencang, darah yang dipompa cepat, memacu adrenalin para penonton. Balapan di film ini benar-benar seru dan menegangkan, bukan sekadar takut kalah, tapi juga takut kenapa-napa.

Selamat datang di Movie Review, review kali ini adalah Ford v Ferrari. Di saat yang lain pada asik nonton Frozen 2, ya, saya nonton film ini. Tapi ga masalah, ini film yang saya pingin tonton, bukan sekadar tidak dapat kursi untuk nonton Frozen 2 akhirnya migrasi ke film ini. Ngga salah, film ini sangat seru.

Walaupun sangat seru, ada satu masalah, yaitu judul. Sebagai orang awam yang tidak paham mobil dan balapan, pertama kali melihat film ini, saya kira ini adalah rivalitas antara kompeni Ford dengan Ferrari, sayangnya saya tidak mendapatkan kesan itu, walaupun terjadi konflik antara keduanya, konflik itu tidak dikembangkan dan malah mengurus diri sendiri akhirnya. Malah film ini fokus ke dua karakter kita, Shelby---Matt Damon--- dan Ken---Christian Bale. 

Memang mereka terbawa arus konflik antara dua kompeni tersebut, tapi malah ini menjadi film tentang kedua karakter tersebut, bukan tentang Ford vs Ferrarinya. Bahkan saat kita menjadi sudut pandang Ford, Ferrari tidak memiliki pembangunan karakter untuk menjadi kompeni yang sangat ditakuti. Seperti yang saya bilang tadi, akhirnya Ford mengurus diri sendiri agar bisa mengalahkan Ferrari, tapi di film ini Ferrari berasa ditunjukkan tidak peduli akan perkembangan Ford, hanya sebuah asumsi, "Ferrari ketakutan dengan kita". Nggak ada dialogue antara sisi Ferrari di mana mereka ketakutan.

Meskipun demikian, saya sangat mengapresiasi para aktor. Gila, Ken yang diperankan Christian Bale sangat dihayati, aksen "Country Side"-nya berasa. Ken digambarkan menjadi karakter yang hanya memikirkan dia sendiri dan keluarganya. Sedangkan Shelby yang diperankan Matt Damon adalah karakter temperamen yang menjadi support system dari Ken. Hubungan antara kedua karakter ini sangat seru untuk diperhatikan, mereka bagaikan duo yang berpengaruh terhadap kompeni Ford. Aktor lain pun juga perlu diapresasi, antagonis benar-benar dibuat sangat licik dan tidak tersentuh, menyulitkan posisi kedua karakter utama.

Scoring. Terakhir kali saya nonton film tentang balapan itu film Fast and Furious yang terbaru dan Baby Driver. Mereka punya elemen sendiri, tapi di film ini, balapan jadi sangat-sangat intens dan seru, karena scoring. Trumpet yang mengisi suara studio mendukung intensitas balapan yang terjadi di layar. Detik-detik duel antara Ford dan Ferrari pun didukung musik sehingga para penonton pun geram agar karakter utama kita menang. Sound Effect di film ini pun top. Suara mesin mobil yang kencang dan gesekan ban dengan aspal sangat puas didengar.

Film balapan yang seru! Jantung yang berdebar kencang, darah yang dipompa cepat, memacu adrenalin para penonton. Balapan di film ini benar-benar seru dan menegangkan, bukan sekadar takut kalah, tapi juga takut kenapa-napa.

Klimaks yang benar-benar klimaks! Sangat puas, jujur, nonton film selama 2 jam terasa terbayar dengan klimaks yang terjadi di film ini, perasaan sedih dan senang dialami di momen ini. Ketidakadilan di film ini juga membuat saya---penonton--- berlinangkan air mata.

Ending yang mengecewakan, sayangnya film ini memaksakan film dan berlebihan, jujur, setelah klimaks dan ditutup pun, saya akan tetap senang dengan film ini walaupun sedih. Tapi ending di film ini mengacaukan suasana klimaks yang sudah saya rasakan, akhirnya endingnya membawa sensasi yang flat. Sangat disayangkan.

80%/100%

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline