Lihat ke Halaman Asli

Berbuat Baik Sekadar Pingin Dipuji Hingga Menjadi Kebiasaan

Diperbarui: 15 November 2019   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tau gak sih apa itu kebaikan? Pernah ngga dibilang, "Kamu baik, deh" atau "Makasih ya udah bantu, baik banget deh." setelah lo melakukan hal yang baik di mata mereka? Berarti, baik itu adalah sebutan bagi orang-orang yang melakukan kebaikan. Sebutan lainnya, orang baik. Orang baik adalah orang yang melakukan kebaikan di sekitarnya, apakah benar?

Apa sih, kebaikan? Apa harus dipuji dulu oleh masyarakat kalau apa yang lo lakuin itu baik, baru namanya kebaikan? Apakah hanya sekadar memberikan senyuman ke pada orang di sekitar kita?

Menurut Gua, kebaikan adalah Hasrat rasa puas gua saat gua melakukan sesuatu ke orang yang membuat mereka menjadi tersenyum, ketawa, bahagia, dan menghibur hari orang tsb. Yang membuat mereka bisa melupakan kesedihan yang dialami -- walaupun sementara.

Kenapa gua mendefinisikan kebaikan adalah hal tersebut? Bukan sekedar dipuji masyarakat gue adalah orang baik? Jelas, melakukan hal tersebut karena gue udah belajar dari apa yang gue alami. Untuk bisa bertahan sampai sini, gue udah kehilangan banyak hal.

20 Tahun hidup, sudah pernah mengalami banyak hal. Dosa, stress, kegagalan, putus asa, kesedihan, dan depresi. Ga ada bentuk kebaikan yang menolong gue, yang akhirnya membuat gue pingin mengakhirinya, tetapi pemikiran itu ternyata sangat salah besar.

Makanya, sampai saat ini gue bertahan. Menolong diri sendiri dengan kebaikan, akhirnya kembali lagi di jalur kehidupan. Itulah mengapa, gue menginginkan kebaikan. Bercerita, memotivasi, menginspirasi, mengajarkan orang-orang bahwa mereka harus bangkit dari kegagal, kalau mereka itu berharga.

Itulah definisi kebaikan menurut gua. Karena beberapa dari kita, tidak semuanya bisa bangkit dari kegagalan. Mengakhiri hidupnya karena tidak ada orang-orang yang bisa menolongnya, bahkan dirinya sendiri. Ada yang lompat dari ketinggian, ada yang menyakiti dirinya sendiri, ada yang gantung diri. Disitulah, menurut gua, masyarakat masih kekurangan kebaikan. Mereka yang gugur, karena tidak dapat kebaikan dari sekitarnya. Sekitarnya jauh dari kebaikan, jauh dari toleransi.

Gue denger dari berita, ada orang yang udah ga kuat atau "kurangnya dapat kebaikan", mencoba mengakhiri dirinya dengan lompat dari ketinggian. Bukannya masyarakat menolongnya, mereka malah menyuruh sang korban untuk lompat dan dia lompat...

Di situlah, gue merasa kalau kebaikan itu udah hilang, orang-orang tidak peduli satu sama lain. Mereka bilang kita orang baik, karena kita menolong mereka -- membantu masalah mereka -- tetapi kebaikan kita tidak bakal membuat mereka menjadi orang baik.

Setelah hilangnya kebaikan, kebaikan hanyalah pola pikir, kebaikan bukan lagi melakukan hal yang baik. Itulah mengapa, definisi kebaikan berubah. Walaupun kebaikan telah hilang, gue bakal terus membuat orang menjadi tersenyum, ketawa, bahagia, dan menghibur hari orang tsb. Gua bakal denger curhata mereka, memotivasi, dan menginspirasi mereka.

Melakukan kebaikan bukan untuk memenuhi Hasrat puas gua, tetapi menunjukan ke masyarakat dan netizen, bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang harus dilakukan kepada satu sama lain. Melakukan hal tersebut sebagai kebiasaan dan bukan melihatnya sebagai bentuk kebaikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline