Lihat ke Halaman Asli

Raden Rachmadi

Menulis, adventure

Catatan Corona untuk Guru dan Ortu

Diperbarui: 2 April 2020   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: 

Raden Rachmadi 

(Orang tua murid Raden Zihni Zaafarani Rachmadi, Kelas 4A, SD Islam Terpadu Cendekia, Purwakarta, Jawa Barat) 

Virus corona atau covid-19, membuat seluruh warga dunia merumuskan kembali model interaksionisme sosilogis. Bahkan, guncangan itu, jika berlangsung dalam waktu yang panjang, akan merevolusi sistem sosial yang sudah ada sebelumnya. 

Dunia pendidikan, tak luput dari kekagetan itu. Bagaimana tidak, virus yang menyebar masif dan di luar kesadaran yang terjangkit, menyebabkan rutinitas ritual interaksi pedagogik terjeda. 

Otoritas pendidikan mengeluarkan kebijakan jeda itu selama dua pekan pertama, kedua, dan kini sudah ke tiga. Artinya, proses belajar-mengajar dengan secara klasikal terhenti nyaris dua bulan. Belum lagi memasuki Ramadhan, libur Hari Raya Idul Fitri, dan libur akhir semester. Artinya, sejak Pertengahan Maret hingga Juli nanti, target pemenuhan kompetensi kurikulum peserta didik, nyaris satu semester materi ajar, terancam raib. 

Gagap 

Situasi itu, tentu saja membuat gagap. bagi guru yang secara teknis dikejar target pemenuhan materi ajar kepada muridnya, tentu akan didera kesulitan. 

Kebijakan wajib belajar di rumah, tentu tak semudah yang dibayangkan. Bagaimana caranya menyampaikan, memantau, dan mengevaluasi pelajaran, jika si murid tak ada di depan mata kepalanya? 

Cara yang belakangan diambil oleh sekolah adalah dengan berunding bersama para orang tua murid. Justru di sinilah keruweta makin kusut. Sebagian orang tua, baik ayah maupun ibu si murid dalam kondisi bekerja. 

Hanya sedikit waktu di malam hari, ketika mereka pulang kerja, sempat mendampingi anak belajar. Andaipun ibunya hanya mengurus rumah tangga, tentu harus jadwal rutin mengurus rumah, harus "didamaikan" saat anak menjalani belajar di rumah. Belum lagi ketika orang tua dihadapkan dengan keperluan-keperluan domestik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline