SAYA tidak menyimak secara khusus kisah-kisah Betrand Peto. Istri saya yang sejak awal sudah ngefans banget. Awalnya saya tidak terlalu peduli, tapi karena dikasih cerita hampir tiap hari, munculnya juga rasa penasaran saya, siapa sih Betrand Peto itu.
Air mata saya meleleh ketika membaca kisah Betrand hidup bersama Omanya ketika dia masih berusia 8 bulan. Delapan bulan itu usia bayi belum setahun, bayi 12 bulan baru dikatakan usia 1 tahun. Ketentuan berkata lain, orang tua Betrand harus mengakhiri kebersamaan. Orang tua Betrand memutuskan untuk hidup masing-masing karena satu dan lain faktor.
Betrand Peto lahir di Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT) 15 tahun yang lalu pada tanggal 14 Maret 2005. Setelah hidup bersama Omanya, Betrand harus membantu Omanya sebisanya.
Setelah pulang sekolah kadang mencari kayu bakar, kadang mencari ikan, kadang juga menjual makanan sambil berangkat ke sekolah. Semua itu dia lalui tanpa pernah mengeluh. Hidup yang terjal bagi Betrand dinikmati saja.
Apa yang bisa menghibur Betrand?
Betrand pandai bernyanyi, apa saja bisa dia nyanyikan dengan nada yang enak didengar. Nyanyian pilu yang sering Betrand lantunkan di sela-sela waktu kesendiriannya adalah Lagu "Anak Diong". Konon menurut terjemahan lagu ini berkisah tentang seorang anak yang dibuang orang tuanya. Berikut lirik lagu dan terjemahanya.
Lirik Lagu Anak Diong
I
Weong ko nai ge, Weong weleng nai ge
diong kaku ta..
Kawe ende toe repeng, Kawe ema toe nesa
Ide de.. Weong nai ge..
II
Weong ko nai ge, weong weleng nai ge
Wa'u diong kaku ta..
Ho'o calang anak wara, Ho'o copel anak oke
Ide de.. Weong nai ge..