Lihat ke Halaman Asli

Krisis Politik Mesir dan Kepedulian Umat Islam Indonesia

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Written By Radar Indonesia on Thursday, July 18, 2013 | 11:45 AM

KH. Tubagus Abdul Rahman. (Do.Radar Indonesia) RADAR-INDO.COM, JAKARTA - Krisis politik Mesir sejak digulingkannya presiden Muhammad Mursi oleh junta militer dan peristiwa besar ini tidak mendapat perhatian khusus umat Islam dunia terlebih pemerintah dan kaum muslim di Indonesia meski telah banyak menelan korban. Muhamad Mursi adalah presiden terpilih secara demokratis dan diperkuat oleh konsitusi Mesir. Mursi merupakan satu-satunya presiden yang hafal Al-Qur'an di dunia sekarang ini sebagaimana dikatakan ust. Tubagus Abdul Rahman yang ikut prihatin terhadap kondisi politik yang sedang berlangsung baru-baru ini. Tubagus menyayangkan sikap apatis umat Islam Indonesia yang kurang peduli terhadap isu dan peristiwa yang terjadi di Mesir belakangan ini. Padahal menurutnya, masyarakat Indonesia sangat berhutang budi secara moral dan politis, di mana dulu, lanjutnya - Mesirlah negara pertama memberi pengakuan terhadap kemerdekaan yang diikrarkan oleh bangsa Indonesia pada tahun 1945. "Sesaat diikrarkannya kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno pada waktu itu, Mesir menjadi negara pertama yang memberi pengakuan atas kedaulatan Indonesia sebagai negara merdeka", Ujar Tubagus kepada Radar Indonesia Rabu (17/6) di kediamannya, Poltangan - Pasar Minggu Jakarta Selatan. Tubagus yang juga tokoh besar salah satu organisasi di tanah air ini menambahkan bahwa umat Islam baik di level nasional maupun internasional kini berada pada titik terendah dan dihinakan oleh lawannya. Beliau menyebut mulai dari Suriah, Libiya, Iraq, Palestina dan terakhir Mesir yang kini dikoyak oleh kubu militer dan sekular. Kehinaan tersebut tambahnya, disebabkan oleh tidak adanya kepedulian dan kebersamaan terhadap umat Islam baik di skala lokal, nasional, regional maupun pada level internasional. Dulu, tambahnya lagi - kemuliaan itu hanya milik Allah SWT, Rasul-Nya dan orang-orang beriman namun sekarang, karena tidak adanya kepedulian terhadap kaum muslim, kondisi hina justeru yang dialami umat ini. "Kemuliaan itu milik Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman tapi sekarang kehinaan bagi orang -orang beriman", Ujarnya sambil menyetir salah satu ayat dalam Al-Qur'an. Reporter: Furqon sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline