Lihat ke Halaman Asli

Pendekatan Teori Komunikasi Internasional dalam Hubungan Antar Negara

Diperbarui: 8 Oktober 2018   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Komunikasi internasional sebagai sebuah bidang kajian menfokuskan perhatian pada keseluruhan proses melalui mana data dan informasi yang mengalir melalui batas-batas Negara. Selain itu menjadi mass mediated communication antara dua Negara atau lebih yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda-beda. 

Teori yang menjadi dasar ini pun memiliki sejarahnya masing-masing mulai dari dasar pemikiran sampai pemahaman tentang proses-proses yang terlibat antar Negara.

Arus komunikasi internasional dari masa ke masa mengalami perubahan yang mampu mengubah pula paradigma dan stigma masyaraka terkait dengan apa yang terjadi diantara Negara-negara terlibat. 

Hal ini terjadi karena perkembangan komunikasi internasional mengarah kepada permainan media dan globalisasi yang menyebabkan arus informasi menjadi terlalu bebas namun tidak seimbang. 

Discourses of Globalization atau wacana globalisasi yang mulai masuk ke Indonesia sebenarnya bisa menjadi sebuah proses untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dimaksud agar Indonesia sendiri mampu menyamakan posisinya dengan Negara-negara maju lainnya.

Sebutan dunia ketiga untuk Indonesia memang sudah tidak asing lagi. Dunia ketiga ini muncul pada masa perang dingin untuk menyebut Negara-negara yang tidak memihak Blok Barat maupun Blok Timur. 

Indonesia sendiri tidak berpihak pada kubu manapun karena bekas jajahan dari Negara Blok Barat seperti Belanda. Dengan demikian Indonesia masih menjadi Negara yang belum bisa menguasai Negara karena masih dalam tahap Negara berkembang.

Lahirlah teori Imperialisme Struktural yang mempersoalkan tentang keterbelakangan dan pembangunan Negara dunia ketiga dan menentang hegemoni ekonomi, politik, budaya dan internasional dari Negara maju. 

Memang benar bahwa jika kita melihat fakta saat ini dimana banyak negara yang masih berkebutuhan khusus seperti peristiwa kekeringan di Afrika, kerusuhan di Palestina yang masih berlanjut sampai sekarang dan itu terjadi hanya karena permainan politik yang tidak ada ujungnya. Sedangkan Negara maju terus mengembangkan teknologi dengan berbagai kecanggihannya yang secara tidak langsung merupakan dampak dari globalisasi yang semakin meningkat.

Konsep hegemoni sendiri dalam komunikasi internasional digunakan untuk mengkonseptualisasi fungsi politik media massa sebagai kunci dalam menyebarkan dan mempertahankan ideologi yang dominan dan juga menjelaskan proses produksi media dan komunikasi. 

Hegemoni bisa dikatakan sebagai suatu kontrol kelompok elit kepada kelas yang lebih rendah dimana adanya pemaksaan namun secara halus terkait keseragaman suatu konsep. Kita ambil contoh di Indonesia sendiri khususnya Yogyakarta. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline