Lihat ke Halaman Asli

Rachmawati Ash

Guru, Penulis, dan pegiat literasi

SMAN 3 Brebes Merekayasa Tempat Sampah Sensor Arduino

Diperbarui: 6 November 2024   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. OSIS SMAN 3 Brebes

Pada tanggal 29 Oktober 2024, SMA Negeri 3 Brebes melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema rekayasa teknologi, Selamatkan Lingkungan dan Gaya Hidup Berkelanjutan. Hal ini diwujudkan dalam bentuk merakit tempat sampah sensor. Khususnya untuk kelas XI dan kelas XII.

Tempat sampah sensor yaitu tempat sampah yang dirancang untuk membuka dan menutup secara otomatis menggunakan  Sensor arduino, yaitu sensor bekerja dengan mendeteksi perubahan fisik di lingkungan perangkat dan mengeluarkannya sebagai tegangan analog atau sinyal digital.

Ide ini awalnya digagas oleh Bapak Amin Fauzi,  sebagai wujud tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertemakan Selamatkan Lingkungan dan Gaya Hidup Berkelanjutan. Kegiatan ini merupakan inovasi yang ditujukan untuk meningkatkan kebersihan dan efisiensi dalam pengelolaan sampah di lingkungan SMAN 3 Brebes. 

Tempat sampah ini dilengkapi dengan sensor otomatis yang dapat mendeteksi keberadaan objek didekatnya. Ketika siswa atau guru mendekat untuk membuang sampah, sensor akan mendeteksi pergerakan dan membuka tutup tempat sampah secara otomatis, sehingga orang tersebut tidak perlu menyentuhnya. Teknologi ini bermanfaat untuk mengurangi risiko penyebaran kuman dan bakteri, terutama di area publik yang ramai.

Dok. Rachmawati Ash

Tempat sampah sensor berperan penting dalam mendukung kehidupan berkelanjutan karena menggabungkan teknologi dengan upaya pelestarian lingkungan. Sistem ini tidak hanya mempermudah masyarakat dalam membuang sampah tanpa menyentuh tutupnya, tetapi juga mendorong efisiensi dalam pengelolaan sampah yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan.

Proyek tempat sampah sensor memberikan berbagai manfaat yang signifikan, baik dalam hal kebersihan, efisiensi, maupun keberlanjutan.

Beberapa tempat sampah sensor dapat terhubung dengan sistem pusat untuk mengumpulkan data mengenai pola penggunaan dan volume sampah. Data ini bermanfaat untuk analisis lebih lanjut, membantu kota atau organisasi dalam menyusun strategi pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Pak Amin Fauzi beliau merupakan salah satu tim dalam kegiatan P5 di SMAN 3 Brebes, berharap bahwa inovasi ini tidak hanya memudahkan pengelolaan kebersihan di area publik, tetapi juga mengedukasi masyarakat untuk lebih sadar lingkungan. Tempat sampah sensor yang lebih efisien dan higienis ini dapat menarik perhatian masyarakat untuk lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu kegiatan P5 juga mengajak siswa siswi membuat poster yang menggambarkan penyelamatan lingkungan dengan tema OSOT- One Student One Tumbler. Tidak hanya membuat poster, tetapi juga menghidupkan kembali program penggunaan tempat makan dan minum secara mandiri. Setiap Siswa membawa alat makan dan minum dari rumah, terbuat dari bahan yang ramah lingkungan serta dapat digunakan secara berkali-kali. Program ini diharapkan mampu menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik, busa, stereofoam dan sampah lainnya yang dihasilkan dari alat makan sekali pakai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline