Lihat ke Halaman Asli

Rachmawati Ash

Guru, Penulis, dan pegiat literasi

Pembelajaran Menulis Resensi Puisi Kearifan Lokal sebagai Media Pengembangan Kreatifitas Siswa di SMA

Diperbarui: 3 Juli 2024   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.Rachmawati Ash

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Puisi atau sajak merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. Biasanya puisi berisi ungkapan penulis mengenai emosi, pengalaman maupun kesan yang kemudian dituliskan dengan bahasa yang baik sehingga dapat berima dan enak untuk dibaca.

Keterampilan berbahasa memiliki empat aspek, yaitu pembelajaran menyimak, pembelajaran berbicara, pembelajaran membaca, dan pembelajaran menulis. Keempat aspek tersebut berperan penting dalam pembelajaran bahasa. Pembelajaran menulis merupakan aspek terakhir dalam keterampilan berbahasa setelah menyimak, berbicara dan membaca.

Dalam pembelajaran menulis, puisi dapat digunakan sebagai media pembelajarannya. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan menuangkan ide-ide yang ingin dituangkan melalui tulisan. Selain itu, dalam pembelajarannya puisi dapat digunakan sebagai media pengembangan kreativitas siswa. 

Pembelajaran menulis masih digunakan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Dengan media puisi siswa dituntut untuk dapat membuat dan juga mengapresiasi karya sastra yang berbentuk puisi. Namun, saat pembelajaran menulis resensi puisi, banyak siswa yang menganggap bahwa puisi ini hanya sekadar materi tambahan yang terkadang disepelekan oleh banyak siswa. 

Dengan demikian, nilai apresiasi yang dilakukan siswa tidak ada sehingga kemampuan siswa dalam belajar puisi masih rendah, padahal pembelajaran resensi puisi dapat dijadikan sebagai wadah berekpresi para siswa dalam menemukan ide serta gagasan dari tulisan, dapat menumbuhkan minat dan bakat siswa terhadap karya sastra, dan juga dapat dijadikan sebagai media menambah ilmu serta pengetahuan dalam diri siswa.

Salah satu nilai dalam puisi yaitu nilai budaya. Nilai yang dijadikan masyarakat sebagai acuan yang ada dalam pikiran dan dianggap hal yang sangat penting dalam hidup. Selanjutnya nilai-nilai budaya ini menjadi acuan secara turun-menurun sehingga menjadi suatu hal yang diyakini. Pemilihan puisi tema budaya dapat memberikan manfaat bagi siswa, salah satunya membantu siswa mengembangkan wawasan kebudayaan warisan leluhur. 

Puisi memiliki tujuan untuk menghibur pembaca, memberikan nasihat mendidik anak, memberikan isyarat untuk memulai suatu permainan, mengajak, melarang untuk melakukan sesuatu, menggambarkan perenungan, serta untuk memprotes ketidakadilan yang terjadi di masyarakat.

Langkah-langkah meresensi puisi tema kearifan lokal dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X fase E adalah sebagai berikut:

Kegiatan Pendahuluan: Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil pembelajaran

Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline