Di era digitalisasi saat ini mestinya kecakapan membaca dan menulis warga masyarakat Indonesia itu sudah lebih baik, jika indikasinya dilihat dari pemilikan gadget.
Mengutip Evita Devega pada kominfo.go.id (10/10/2017), terdapat 60 juta penduduk Indonesia memiliki gadget atau urutan kelima dunia terbanyak kepemilikan gadget.
Menurut Lembaga Riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada tahun 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang.
Dengan jumlah pengguna smartphone sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.
Literasi baca tulis dan literasi media orang Indonesia mestinya juga sejalan dengan kepemilikan gadget. Orang Indonesia saat ini sudah terbiasa membaca informasi, berita dan atau menulis WA pada gadget.
Menurut data wearsocial per Januari 2017 terungkap orang Indonesia bisa menatap layar gadget sekitar 9 jam dalam sehari.
Akan tetapi hal itu tampaknya belum cukup alasan literasi baca tulis orang Indonesia sudah baik. Faktanya menurut UNESCO minat baca orang Indonesia ini sangat rendah. hanya 0,001%.
Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca!. oal literasi baca tulis orang Indonesia ini posisinya berada pada urutan kedua dari bawah.
Mengutip Evita Devega pada kominfo.go.id (10/10/2017, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.
Data tersebut didasarkan hasil riset bertajuk World's Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016.