Lihat ke Halaman Asli

Rachmat Fuadi

Guru SMK di Negeri Laskar Pelangi

Kelapa Kampit SMK: Sunnah Mendidik Kebaikan #Part 2

Diperbarui: 15 Mei 2024   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumetasi RF

Panjangnya Angan-Angan dan Dekatnya Ajal.

Melanjutkan tulisan dari buku berjudul "Muhammad Sholallahu 'alaihi wa Salam Sang Guru Yang Hebat" karya Prof. Dr. Fadhl Ilahi, seorang ulama dan peneliti senior dalam dunia Islam. Buku ini merupakan  terjemahan dari karya asli yang berjudul An-Nabi Al-Karim Sholallahu 'alaihi wa Salam Mua'alliman yang diterbitkan oleh pustaka La Raiba Bima Amanta disingkat eLBA yang diterjemahkan oleh Ustadz  Dr. Nurul Mukhlisin Asyraf, LC. M.Ag.

Dokumen Pribadi RF

Rasulullah Sholalallahu 'alaihi Wasalam dalam beberapa hadisnya sering menggunakan analogi dengan menggunakan garisan.Baginda mengambil patahan ranting dan membuat gambar segi empat di atas pasir. Lalu beliau menarik garis lurus ditengahnya. Dari garis tersebut, dibuat cabang-cabang tegak lurus

2. Membuat Garis untuk Menjelaskan Panjangnya Angan-Angan Manusia dan Dekatnya Ajalnya

Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata, "Rasulullah Sholallahu 'alaihi wa Salam   membuat garis segi empat, dan membuatkan satu garis lurus di tengahnya hingga keluar darinya. Dan membuatkan garis-garis kecil dari garis tengah ke garis yang ada di sampingnya lalu bersabda,

 "Ini manusia dan ini ajalnya yang mengelilinginya. Garis yang keluar adalah harapannya, garis-garis kecil adalah sesuatu yang bermanfaat atau mudharat baginya di dunia dan di Akhirat. Jika ia selamat dari ini, maka ia tidak akan selamat dari yang ini. Jika ia selamat dari ini, maka ia tidak akan selamat dari yang ini." (Shahih Al-Bukhari, Kitab Ar-Raqaq, Bab fil Amal wa Thuluhu, no. 6417, 11/235-236.)


Sumber Foto  Teratamas.com

Kita dapati di dalam hadits bahwa Nabi Sholallahu 'alaihi wa Salam menggunakan gambar untuk menjelaskan panjangnya angan-angan manusia, dan bahwasanya dirinya dikelilingi oleh berbagai musibah, serta ia tidak akan bisa selamat dari kematian. Imam Ath-Thiiby menggambarkan sebagai berikut:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline