Lihat ke Halaman Asli

Rachmat AdityaNugraha

mahasiswa keperawatan universitas aisyiyah yogyakarta

Menghilangkan Rasa Bosan Saat Belajar Daring

Diperbarui: 30 Desember 2020   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kondisi pandemi saat ini menuntut pendidik dalam hal ini adalah guru untuk berinovasi menggubah pola pembelajaran tatap muka menjadi pola pembelajaran tanpa tatap muka.Zhafira, Ertika, dan Chairiyaton (2020), menjelaskan bahwa terdapat model pembelajaran lain yang bisa digunakan oleh tenaga pengajar sebagai media penyampaian ilmu pengetahuan, yaitu pembelajaran daring dan pembelajaran campuran (kombinasi dari dua metode pembelajaran yaitu tatap muka dan pembelajaran daring).Anak memiliki fasilitas yang memadai untuk melaksanakan pembelajaran daring, Penggunaan smartphone dan laptop dalam pembelajaran daring dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. 

Banyak kelebihan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan pembelajaran daring diantaranya adalah tidak terikat ruang dan waktu. tantangan pembelajaran daring adalah ketersediaan layanan internet, Sebagian anak mengalami kesulitan sinyal selular ketika di daerah masing-masing, jikapun ada sinyal yang didapatkan sangat lemah. Tantang lain yang dihadapi adalah kendala dalam pembiayaan pembelajaran daring. Orangtua anak juga mengungkapkan bahwa untuk mengikuti pembelajaran daring, mereka harus mengeluarkan biaya cukup mahal untuk membeli kuota data internet.

Pembelajaran daring dalam pelaksanaannya memiliki hambatan yaitu ada beberapa anak yang tidak memiliki gawai (HP),  memiliki HP tetapi terkendala fasilitas HP dan koneksi internet, terhambat dalam pengiriman tugas karena susah sinyal, orang tua memiliki HP tetapi orang tua bekerja seharian di luar rumah sehingga orang tua hanya dapat mendampingi ketika malam hari dan keterbatasan koneksi internet, beberapa siswa tidak mempunyai HP dan jaringan internet tidak baik. 

Adapun kelemahan dalam pembelajaran daring adalah kurang maksimalnya keterlibatan siswa. Keterlibatan siswa yang dimaksud dapat dilihat dari hasil keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran daring secara penuh dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 50% siswa yang aktif terlibat secara penuh, 33 % siswa yang terlibat aktif. Sedangkan 17% lainnya, siswa yang kurang aktif dan kurang berpartisipasi dalam pembelajaran daring.

Dalam pembelajaran daring ini memungkinkan anak merasa bosan saat belajar seperti malas dan mudah mengantuk. Ada banyak kegiatan yang bisa dipraktikkan kepada anak seperti mencari tempat yang nyaman ketika belajar, sambil mendengarkan musik agar rileks, serta belajar kelompok dengan teman.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline