Awal dari isengnya di warung kopi full wifi tempat sekaligus teman menunggu panggilan kerja untuk proyek selanjutnya yang belum kunjung tiba bersama rekan-rekan yang sedang kerja keras bermitra dengan aplikan start up ojol tren masa kini.
Diskusi kami pun berada jauh dari pusaran politik kepartaian dan figur tertentu hanya bagaimana mengkonfersi modal berharga dari tuhan (waktu) menjadi duit.
Sang petruk dari ojol lawas pun melontarkan gagasannya tentang trade forex online yang kemudian mendapat sambutan keras dari bagong bahwa itu susah baginya "loalah truk (petruk) lah timbang aku ndelengi garis munggah mudun lak yo mending aku nyawangi rondo kosan munggah mudun", .... "lah matamu..." sanggah petruk yang sedikit merasa bagong ada benernya.
Dari ujung selatan bangku gareng pun menyahut, "lah opo rondo ngarep kos mu iku kiro-kiro yo wulung puluh juta nan to gong".... sahutnya dalam canda.
Ada benarnya dalam ide petruk tentang bisnis forex, dengan sedikit kemahiran analisa serta beberapa sendok taburan keberuntungan dari langit hal itu juga akan jadi rejeki tersendiri namun orang-orang ini jauh dari rasa ingin membaca untuk belajar, itulah kemudian yang membuatnya celaka dan jauh dari keberuntungan.
Togok yang baru datang dan nyeruput kopi karena baru saja berhasil mendapatkan alasan melarikan diri dari istri judes dan cerewetnya pun sedikit mencerna celotehan kawan-kawannya "iki loh gaes, deleng YouTube entok dolar https://www.snuckls.com/rachmat23", sahut Togok yang ngemut samsu sambi makan gorengan bakso tahu yang lagi populer di kalangan giras semesta, "lah ngkok duit e gawe en modal dolanan forex utowo gawe o tuku domain website, lah website te ngkok iseno no cerito ne awak dewe neng pewayangan ben generasi milenial kuwi kenal awak dewe maneh, nek gak kiamat mengko pewayangan, ben cah bayi bayi ora mbokep ae angger browsing sing di golek i neng google mung keyword artis dibawah delapan puluh juta, lak patak e ta" panjang ceramah togok yang sangat terlihat dari hati dan membuat tawa bahak seantero meja.
"jane sing cerewet ki kowe opo bojomu toh gok", sindir Petruk dalam canda diiringi speaker aktif yang mendendangkan lagu Tommy J Pisa dalam irama koplo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H