Lihat ke Halaman Asli

rachma imaa

mahasiswa

Rumah Belajar Islam, Solusi Pembelajaran Keislaman di Desa Penatarsewu Sidoarjo

Diperbarui: 16 November 2022   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Memupuk nilai-nilai keagamaan kepada anak sejak dini menjadi hal yang penting karena hal tersebut akan memudahkan orang tua dalam mencetak anak yang taat dalam beragama serta tetap berada pada jalur yang benar di tengah kondisi masyarakat yang tidak menentu. Namun di tengah gempuran gadget saat ini, mengajarkan agama kepada anak-anak bukanlah hal yang mudah. Kondisi ini membuat orang tua atau guru keagamaan harus berpikir ekstra dan lebih kreatif dalam mengajarkan agama sehingga stigma pelajaran agama yang menegangkan berubah menjadi menyenangkan. Tujuannya agar anak menjadi lebih tertarik dan lebih mudah dalam memahami apa diajarkan.

Berdasarkan permasalahan diatas tim Umsida Mengabdi (UmAd) Kelompok 2 yang terplotting di Desa Penatarsewu merancang program Rumah Belajar Islam yang selanjutnya akan di singkat menjadi RBI. Kelompok 2 terdiri dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang beranggotakan Ikhuan Farhan Ramadhan, Azimatal Haqqi Sabila, Ima Rachmawati, Nasikhatul Mabruroh, dan Yuni Tami yang dibimbing oleh Bapak Dzulfikar Akbar Romadlon, S.Fil.I. M.Ud selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Program RBI ini dilaksanakan di lantai 2 Kantor Balai Desa Penatarsewu Kecamatan Tanggulangin pada bulan oktober sampai bulan desember setiap hari sabtu dan ahad yang diikuti oleh anak-anak Desa Penatarsewu setempat.

Lantas apakah RBI itu ?

Dokpri

"RBI adalah suatu program yang kita rancang untuk mengajarkan perihal agama kepada anak-anak di desa penatarsewu dan juga sedikit memberikan pelajaran bahasa Arab dengan metode yang seru tentunya. Jadi anak-anak lebih excited dan ga cepat bosan," jelas Ikhuan selaku Ketua Kelompok 2. Di antara metode yang digunakan adalah bermain sambil belajar, kerajinan tangan, bernyanyi, story telling, game kecil, outbound dan lain-lainnya.

"Salah satu contoh pembelajaran yang kita ajarkan di RBI adalah mufrodat," jelasnya. Mufrodat merupakan periode paling dasar dalam pembelajaran bahasa arab dimana ranah pembahasannya hanyalah kata. Tujuan pembelajaran ini adalah menambah perbendaharaan kata pada anak-anak dengan harapan kelak mereka dapat merangkai kata dengan sempurna. "Materi yang kami bawakan berkisar tentang apa yang ada di sekitar atau yang sering mereka jumpai, seperti hewan, makanan, anggota tubuh dan lain-lainnya," tambahnya.  "Dengan metode yang seru seperti bernyanyi, membuat games dari mufrodat,  menggambar dan melukis mufrodat di tampah, belajar akan menjadi lebih menyenangkan. Kita juga menceritakan tentang kisah-kisah islami melalui story telling, seperti kisah nabi ibrahim," ujarnya. Guna menunjang pembelajaran kelompok 2 menggunakan berbagai media pembelajaran contohnya flashcard, boneka cerita, gambar dipapan, dan vidio animasi.

Kelompok 2 berharap RBI ini bisa memotivasi dan mingkatkan minat  para siswa untuk mempelajari agama dan bahasa arab lebih dalam melalui pembelajaran yang menyenangkan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline