Lihat ke Halaman Asli

Penurunan Tingkat Produksi Bakso Pada Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 17 Mei 2022   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bakso siap dihidangkan, Minggu (15/5/2022). Dokpri


Penulis: Devina Safitri | Editor: Rachmah Wulandari

Jakarta -- Kenaikan harga bahan baku pada masa pandemi yang kini semakin hari semakin mahal bahkan hingga dikatakan mulai langka. Kenaikan harga bahan yang tidak terkendali dan hampir merata, terjadi pada kebutuhan bahan baku, seperti harga daging sapi, tepung, minyak goreng, dan bawang putih hingga ikut naik. Hal itu dinilai memberikan dampak bagi para produksi baso mulai dari penuruan omzet hingga penjualan produksi bakso menurun drastis.

Sukirman sebagai pemilik usaha produksi bakso saat diwawancarai pada hari Senin, 18 April 2022 di tempat produksi bakso. Banyak perbedaan tingkat produksi sebelum pandemi dan saat pandemi salah satunya, "Sebelum adanya pandemi konsumen lancar, harga bahan baku stabil, konsumen normal(lancar), dan pada saat pandemi harga bahan baku naik, konsumen berkurang, dan pendapatan menurun tidak sama seperti sebelum adanya pandemi" ujar Sukirman.

"omzet yang didapatkan 50% menurun dibandingkan sebelum pandemi, beliau melakukan cara agar usahanya tetap berjalan dengan lancar yakni pegawai dikurangi 50%, protokol kesehatan diperketat agar terhindari dari penyakit, dan meningkatkan lagi kualiatas barang produksi." Kata Sukirman, Senin (18/4/2022)

Kebutuhan bahan baku pada masa kini pun terus meningkat banyak dampak yang dirasakan oleh para penjual salah satunya dibidang makanan, sampai ada yang gulung tikar karena tidak sanggup untuk bertahan dikala pandemi melanda dan harga bahan baku meningkat.

Ada pun cara Sukirman menangani usahanya dikala bahan pokok meningkat, yakni harga penjualan dipasaran dinaikkan, karena kalau tidak akan rugi dan bisa berakibat gulung tikar.

Bisa disimpulkan adanya covid-19 dan naiknya harga bahan baku sangat berpengaruh terhadap para wirausaha dan masyarakat. Penurunan omset yang hingga 50%, yang mengakibatkan kerugian yang besar bahkan banyak yang tidak sanggup untuk bertahan sehingga terpaksa harus gulung tikar.

Harapan Sukirman untuk usaha yang dijalankan kedepannya adalah harga bahan baku diturunkan dan distabilkan seperti keadaan normal sebelumnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline