Lihat ke Halaman Asli

Rachmah Dewi

TERVERIFIKASI

DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Sedikit Cerita dari Alumni yang Rindu terhadap Sekolahnya

Diperbarui: 7 April 2017   18:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Interior dari bangunan sekolah SD islam Al-azhar 6 Jakapermai | Sumber: fanpage FB Al-Azhar Jakapermai

Setiap orang pasti punya ingatan tentang di mana tempat ia bersekolah dahulu. Sama, saya pun demikian. Hal yang wajar ketika, di saat kita tengah beranjak dewasa, kita mengingat-ingat kembali masa-masa sekolah dulu, kita terbawa suasana rindu. Rindu dengan teman-temannya, rindu dengan jajanan yang ada di sekolah itu, rindu dengan gaya khas bapak dan ibu guru ketika mengajar para muridnya di sekolah itu.

Di artikel ini, saya mau cerita sedikit tentang mantan sekolah saya yang hari ini, tanggal 7 april 2017 genap berusia 65 tahun. sebentar, 65 tahun? wow sudah lama sekali sekolah ini berdiri, ya? Iya, betul. Sekolah apa yang ingin saya ceritakan? Sekolah Islam Al-Azhar.

Tepat pada tanggal ini, Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar yang menaungi sekolah Al-Azhar tempat saya menimba ilmu mulai dari TK sampai dengan SMP (kurang lebih 11 tahun saya menjadi keluarga Al-Azhar) genap berusia 65 tahun.

Tentang Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar

Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar didirikan pada tanggal 7 April 1952 oleh 14 orang tokoh Islam dan pemuka masyarakat di Jakarta, dengan nama Yayasan Pesantren Islam. Salah seorang pencetus gagasan pendirian yayasan ini adalah dr. Syamsuddin, Menteri Sosial RI ketika itu, yang didukung oleh Sjamsuridjal, yang pada waktu itu adalah Walikota Jakarta Raya. Yayasan Pesantren Islam memperoleh sebidang tanah yang terletak di daerah Kebayoran yang pada waktu itu merupakan daerah satelit dari Ibukota Jakarta. Di atas tanah itulah pada tahun 1953 mulai dilaksanakan pembangunan sebuah masjid besar dan rampung pada tahun 1958, yang kemudian dinamakan Masjid Agung Kebayoran.

Kemudian, sekarang Masjid Agung Al-Azhar yang terletak di kawasan Kebayoran ini, kerap kali dibuka untuk umum. Banyak kajian-kajian setiap minggunya yang dilaksanakan di masjid agung Al-Azhar ini. Kini jamaah Masjid Agung Al-Azhar datang dari berbagai lapisan umat, tidak saja mereka yang bermukim di kawasan elite Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bahkan dari luar daerah seperti Tangerang, Bekasi , Depok, Bogor dan lain-lain.

Sekolah-sekolah yang Bernaung di Bawah Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar

Sekolah-sekolah Al-Azhar ini tersebar tak hanya di Jakarta atau Jabodetabek saja, melainkan tersebar di seluruh Indonesia. Untuk Taman Kanak-kanak, tersebar dari Jakarta tepatnya di daerah Kebayoran, sampai di kota Balikpapan. Total untuk Taman Kanak-kanak ini di seluruh Indonesia mencapai 56 Taman Kanak-kanak Al-Azhar.

Untuk sekolah dasarnya pun sama, tersebar dari kota Jakarta sampai ke kota Balikpapan Utara. Total sekolah dasar islam Al-azhar berjumlah 59 sekolah. Dan untuk tingkat SMP sampai SMA pun sama, tersebar tak hanya di kota Jakarta, tetapi untuk SMP Al-Azhar, sampai pula ke daerah Sumatera Barat. Untuk SMA nya pun tak hanya di Jakarta, tapi sampai ke kota Makassar.

Untuk saya sendiri, saya bersekolah di Al-Azhar Jakapermai Bekasi (untuk TK sampai SD-nya) dan untuk di Al-Azhar Kemang Pratama (untuk SMP-nya) demikian pun kakak dan adik saya. Mereka semua sama-sama bersekolah di Al-Azhar yang sama. Untuk saya pribadi, mengenyam pendidikan menjadi murid al-azhar ini 11 tahun lamanya.

logo milad Al-azhar | sumber: fanpage FB Al-Azhar Jakapermai

Lalu apa yang saya dapat selama 11 tahun menimba ilmu di Al-Azhar?
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline