Lihat ke Halaman Asli

Penyeragaman Data BPS ASEAN dengan Pembentukan ACSS

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA-Pertemuan para kepala BPS negara-negara ASEAN telah usai dilaksanakan di Jakarta. Mereka sepakat untuk mengintegrasikan data statistik demi membantu mekanisme pembentukan kebijakan kawasan yang tepat. Untuk itulah dibentuk suatu Komite Sistem Statistik Komunitas ASEAN (ACSS). Komite ini terdiri dari Kepala Kantor Statistik Nasional di ASEAN dan ASEANstats.

Inisiatif ini akan membantu kawasan untuk memperoleh angka-angka yang lebih akurat dan andal, serta data statistik yang berkualitas dalam bidang perdagangan barang dan jasa, investasi asing langsung dan sektor utama lainnya dalam pembangunan. Inisiatif ini akan mempertajam proses pengambilan keputusan oleh pemerintah, pengusaha, akademi hingga masyarakat umum. Termasuk juga membantu dalam membuat perkiraan, tolok ukur, dan target yang lebih tepat menuju pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium.

Saat ini ASEAN telah berada di jalan yang tepat untuk mewujudkan ACSS pada tahun 2015. Hal ini merupakan komitmen pimpinan ASEAN yang dilakukan pada bulan Oktober 2010 melalui Kerangka Kerjasama ASEAN di bidang statistik selama tahun 2010-2015. Komite ACSS ini memiliki mandat yang jelas dalam kapasitasnya sebagai pembuat kebijakan kawasan, dan koordinator tertinggi untuk statistik di tingkat ASEAN. Kantor statistik nasional masing-masing negara anggota dan ASEANstats, yang bertindak sebagai sekretariat komite yang baru, memiliki peran yang lebih besar sebagai titik pusat untuk pengembangan dan penyelarasan lebih lanjut dari data statistik ASEAN, serta penyediaan data untuk pemangku kepentingan ASEAN.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida S. Alisjahbana mengatakan negara - negara anggota ASEAN akan meningkatkan dan mengintegrasikan data statistik untuk membantu mempertajam pembentukan kebijakan dan perencanaan untuk pembangunan wilayah ASEAN. Pengintegrasian data tersebut telah membawa ASEAN dalam era baru di bidang kerjasama statistik. Era baru dalam bidang statistik itu ditandai dengan peluncuran Komite Sistem Statistik Komunitas ASEAN (ASEAN Community Statistical System/ACSS). komite yang dibentuk akan mempertajam proses pengambilan keputusan oleh pemerintah, kalangan usaha, akademisi, kelompok masyarakat sipil, media, serta masyarakat umum.

komunitas ASEAN juga membutuhkan data statistik yang andal dan tepat waktu, serta dapat diperbandingkan dengan anggota ASEAN lainnya, untuk pembentukan kebijakan kawasan yang tepat.Komite ACSS merupakan hasil nyata dari keputusan yang diambil ASEAN untuk memperkuat kontribusi statistik dalam Komunitas ASEAN.

Kerjasama kawasan penting untuk meningkatkan pertumbuhan dan stabilitas, karena dengan adanya integrasi data statistik pengambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan data dan informasi statistik yang akurat dalam berbagai bidang.Analisis data Komite Sistem Statistik Komunitas ASEAN (ACSS) akan menjadi dasar bagi pengambilan kebijakan Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Pelembagaan ACSS dilatarbelakangi pertukaran dan perbandingan data di antara kantor-kantor statistik negara anggota ASEAN sebagai dasar penetapan kebijakan.Data itu semakin lama harus semakin terbakukan, gaya, konsep, dan termetodologi harus lebih akurat. Manfaat komunitas statistik ASEAN bagi Indonesia yaitu peningkatan konsep, metodologi, dan harmonisasi data BPS dengan standar internasional. Misalnya, data ekspor-impor yang sederhana di antara negara ASEAN. Jika datanya tidak standar, bagaimana kita bisa mengumpulkan, mengolah, dan membandingkan data dari negara-negara lain?

ACSS mengumpulkan berbagai data makro seperti data produk domestik bruto, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, ataupun kemiskinan.Sekretariat ASEAN juga berperan sebagai koordinator dalam mekanisme pengumpulan data-data se-Asia Tenggara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline