Lihat ke Halaman Asli

Feeder Busway Kurang Diminati Masyarakat

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA-Di beberapa tempat sekarang sudah dibangun Feeder Busway dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan transportasi publik,  Dengan harapan kehadiran feeder bus Transjakarta, kemacetan parah yang kerap terjadi di sejumlah tempat di Jakarta akan terurai dan membuat warga beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke kendaraan umum.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, sudah  meresmikan tiga rute pertama feeder busway guna memberikan kemudahan bagi pengguna jasa bus TransJakarta pada akhir September yang lalu. Ketiga rute feeder busway yang diresmikan, yaitu Sentra Primer Barat-Daan Mogot, rute dua Tanah Abang-Balaikota dan rute tiga Sudirman Central Bisnis Distrik (SCBD)-Senayan. Saat ini total armada yang beroperasi di ketiga rute tersebut 15 armada. Dengan rincian enam armada beroperasi di rute satu, sebanyak empat armada di rute dua dan lima armada untuk rute tiga.

Feeder busway ini menggunakan sistem tiket terintegrasi dengan bus TransJakarta. Harga tiket sebesar Rp6.500 per orang, dengan rincian Rp 3.500 (tiket bus transjakarta) dan Rp3 ribu (tiket feeder busway). Total halte yang disediakan untuk tiga rute feeder busway sebanyak 19 halte. Terdiri dari delapan halte di rute satu, lima halte di rute dua, dan enam halte di rute ketiga.

Pola operasional feeder Busway yang digunakan adalah Model Integrated Feeder-Trunk Line System, yaitu mengelompokkan model feeder Busway ke dalam dua bagian yaitu feeder busway origin dan feeder busway destination. Feeder busway origin adalah menghubungkan titik asal perjalanan masyarakat yaitu kawasan permukiman dengan koridor busway. Sedangkan, feeder busway destination menghubungkan Koridor Busway dengan pusat aktivitas masyarakat seperti sekolah, perkantoran, dan kawasan perniagaan.

Daripada membawa kendaraan pribadi, lebih baik menggunakan angkutan massal. Peran serta dari masyarakat juga dibutuhkan dalam hal ini, yaitu tidak menggunakan jalur bus Transjakarta. Akan tetapi dalam pelaksanaannya masyarakat enggan menggunakan feeder busway ini, hanya sebagian kecil yang menggunakannya, banyak kursi kosong, mungkin kurangnya sosialisasi dari aparat terkait.

Penerobosan jalur steril bus way masih banyak juga dilakukan, bila diperhatikan dari mobil yang masuk tersebut rata-rata mobil mewah dan pemiliknya pasti mengerti hukum.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline