Lihat ke Halaman Asli

Jumatan di Istana Presiden Jakarta

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA- Sudah lebih dari setahun lamanya saya tidak shalat jumat/jumatan di masjid istana Presiden Jakarta. Hari ini, Jakarta, Jumat, 15 Juli 2011, tepat jam 12:00 WIB, saya pergi ke Istana Presiden dari gedung Mahkamah Konstitusi. Setelah membuat artikel tentang Istana Presiden Bogor dan dalam draft tentang Istana Cipanas yang telah saya kunjungi. Masjid Baiturahman yang dibangun sejak 1958 ada kesalahan arah kiblat. Sejak tahun 2008 diubah sekaligus direnovasi dengan anggarannya sebesar Rp9,8 miliar dari APBN. Renovasi Masjid Baiturrahman di Istana Negara, Jakarta, diresmikan Presiden SBY, Jumat, 1/10/2010.

Perubahan arah kiblat dilakukan dengan patokan matahari yakni dengan cara menyesuaikannya dengan meluruskan arah kiblat ke matahari yang tepat berada di atas Ka'bah pada tanggal 26 mei 2009 jam 16.28 WIB, posisi Matahari itulah yang jadi patokan.Uuntuk membetulkan arah kiblat ini dibantu oleh Imam Masjidil Haram, Mekkah. Koreksi arah kiblat setiap tanggal 26 Mei pukul 16.48 WIB karena matahari tepat di atas Masjidil Haram jadi ini arah kiblat yang di pakai.

Selain mengubah kiblat, luas dan arsitektur masjid juga diubah. Luas awal 605 meter persegi ditambah menjadi 1.105 meter persegi dan muat 1000 orang, arsitektur bangunan dibuat gaya tropis dengan dinding kaca dan bukaan luas, ACnya pun dingin sekali. Saya shalat di shaf ketiga, orang di belakang tidak mau maju, takut sakit karena kedinginan. Biaya yang untuk pembangunan kembali masjid ini Rp 9. 851. 497.000 .

Renovasi dan perluasan ini pembangunannya dirancang oleh Ahmad Nukman sebagai arsiteknya. Kita ketahui bahwa Nukman adalah arsitek yang juga pernah merancang perbaikan Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Walaupun sudah direnovasi dan diperluas disana-sini, bentuk bangunan lama tetap dipertahankan. Yang dipertahankan adalah berupa tiang pancang di dalam masjid dan menara karena dianggap memiliki nilai sejarah.

Jumatan kali ini Presiden SBY juga hadir dengan memakai baju batik warna merah muda dan naik mobil golf yang di supiri oleh paspamres. Ajudan duduk di sebelah kanan sedangan Presiden SBY duduk di kursi belakang.

Masyarakat dan karyawan perkantoran di sekitar Istana Presiden Jakarta ini ramai juga ikut jumatan hingga jamaah meluber kesisi kanan dan kiri masjid. Bagi yang membawa tas dapat menitipkan tas tersebut di meja pemeriksaan dan akan di beri nomor kartu tersendiri. Saya kebagian nomor 170 yang ditantangani oleh biro umum.

Beberapa orang kalangan jurnalis yang biasa bertugas di Istana Merdeka dan Istana Negara Jakarta kelihatan juga shalat jumat bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline