Lihat ke Halaman Asli

Kegagalan Pancasila di Kalangan Elit Kekuasan Negeri

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JAKARTA-Apakah saat ini kita perlu mevitalisasi nilai-nilai Pancasila guna memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa? Apa ada pergeseran pemahaman dan implementasi nilai-nilai luhur Pancasila yang sudah kita sepakati bersama dalam kehidupan berbagsa dan bernegara? Ketika berbagai persoalan mendera bangsa dan masyarakat Indonesia, paling mudah orang mengatakan Pancasila gagal dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Solusinya, pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila saat ini marak kembali dijadikan topik pembahasan.

Sebagai salah satu lembaga nasional, Lemhannas menyiapkan pola ajaran dan pola pelatihan bagi fasilitator yang diharapkan proses pembelajaran Pancasila melalui forum dialogis antar komponen bangsa yang dapat dilaksanakan secara holistic dan integral serta berkesinambungan.

Pemahaman tentang Pancasila sebenarnya bukan harus membandingkan dengan agama. Akan tetapi Pancasila perlu dipahami sebagai moral bersama yang bisa menaungi berbagai elemen agama yang ada di Indonesia pada suatu titik temu di dalam mengelola ruang public.

Moral Pancasila itu intensitasnya lebih pada ruang public bersama. Pancasila tidak berkepentingan mengatur tentang keyakinan seseorang, atau Tuhan serta ibadah seseorang sebab itu sudah merupakan wilayah otoritas agama.

Sumber nilai Pancasila bukan hanya dari  nilai-nilai keagamaaan semata tapi bisa dari local wisdom (kearifan local), adat istiadat, serta hukum alam sejauh itu semua disepakati sebagai nilai bersama.

Parameter kegagalan Pancasila di kalangan elit kekuasan negeri ini, kegagalan Pancasila sebenarnya perlu dipahami bahwa yang gagal disini adalah orang yang menafsirkan Pancasila itu, dimana kesalahan pemahaman kita terhadap Pancasila dimulai dari tataran konsepnya, misalnya, ekonom Prof. Mubyarto (alm) dulu pernah berusaha menterjemahkan ekonomi Pancasila tapi akhirnya sekarang hilang lenyap ibarat di telan zaman.

Setiap kali kebijakan pemerintah mau melakukan sesuatu sudah  seharusnya berdasrkan kepada nilai-nilai Pancasila. Tapi apa yang terjadi dalam realitas sekarang  ada dalam sebuah pertanyaan: Pancasilais-kah keinginan DPR membangun gedung dengan biaya lebih dari satu triliun rupiah ditengah-tengah sekian juta manusia  yang  berada dalam kesulitan ekonomi, pendidikan , kesehatan dan masalah-masalah social lainnya?

Lebih penting mana gedung yang akan ditempati anggota DPR dengan tujuan bernegara Pancasila yaitu menciptakan suatu kehidupan yang sejahtera secara ekonomi dan religius?

kita merdeka untuk merubah kondisi bukan seperti jaman kolonial, kalau kita masih seperti jaman kolonial maka sejatinya kita gagal mewujudkan kemerdekaan. Pancasila sebagai fondasi pemersatu bangsa Indonesia mulai dilupakan.

Kekhawatiran itu disebabkan maraknya aksi anarkistis yang mengarah pada sikap sektarianisme serta pola kehidupan yang mengarah pada liberalisasi. Lebih mengkhawatirkan lagi, kehidupan masyarakat Indonesia saat ini terus menjauh dari nilai-nilai Pancasila.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline