Lihat ke Halaman Asli

Biarkan SBY Terpeleset

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(KompasianaBaru-Jakarta) Banyak hal-hal kecil yang luput terekam oleh media massa dalam peliputan tentang wafatnya Mantan Ibu Negara Hasri Ainun Habibie. Kita ketahui bersama bahwa Mantan Ibu negara tersebut telah meninggal dunia pada hari Sabtu 22 Mei 2010 pukul 22.30 WIB atau pada pukul 17:30 (waktu Munich) di Munich, Jerman. Ibu Ainun telah lama menderita penyakit yang mengakibatkan beberapa komplikasi, akhirnya Beliau meninggal dengan tenang didampingi oleh Bapak B.J. Habibie dan dikelilingi keluarga dan kerabat terdekat yang dia cintai. Salah satu hal-hal kecil tersebut adalah masalah karpet penyambutan Presiden SBY di rumah duka Patra Kuningan, tempat kediaman resmi mantan Presiden RI-3, Bapak B.J.Habibie. Hari Senin malam, Jakarta, 26 Mei 2010, jam 23:30 WIB, pihak keluarga sedang menyiapkan karpet berwarna coklat tua untuk tempat berjalan Presiden SBY menuju peti jenazah Ibu Ainun Habibie. karpet tersebut dibentangkan diatas karpet Shalat berwarna hijau, setelah seorang pengurus The Habibie Center mencoba berjalan diatas karpet coklat, otomatis karpet bergelombang, tidak rapi lagi dan licin. Seorang ibu (Sangat cerewet) saudara B.J.Habibie beberapa kali menyuruh menarik sana-sini karpet tersebut agar rapi. Ali Muchtar Ngabalin yang hadir malam itu mengatakan," Karpet diatas karpet tidak bisa begini, pasti bergelombang dan licin kalau orang berjalan diatasnya...ah biarkan SBY terpeleset kalau berjalan." "Yang boleh berjalan di atas karpet ini hanya 3 orang yaitu om Rudy (B.J.Habibie), om Fanny (Fanny Habibie) dan SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono)," ujar Ali Muchtar Ngabalin. Pasang lakban hitam diujung-ujung karpet tersebut, anak-anak MetroTV akhirnya melakukan hal tersebut, ayo tarik bersama, rapikan. "Karpet Shalat yang dibawah karpet coklat harus digulung,"ujar saya, tetapi dimarahin oleh Ibu itu. "Tenang saja, nanti kita ubah setelah KaStaf (Ibu saudara BJ.Habibie) pulang,"ujar Ali Muchtar Ngabalin sambil berbisik dan tertawa dibelakang. Masalah karpet saja mengurusnya hingga dini hari sampai perpindahan hari menjadi Selasa, 27 Mei 2010, jam 02:00 WIB, memang akhirnya karpet shalat yang menutupi karpet coklat digulung setelah kastaf "dadakan" pulang.

suasana rumah duka di Patra kuningan



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline