(KompasianaBaru-Jakarta) Mr. Barack Obama menurut rencana untuk mengunjungi Indonesia dan Australia selama satu minggu, dengan pemberhentian di Guam, dengan jadwal keberangkatan dari Amerika pada tanggal 13 Juni 2010. Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs menyampaikan dalam pernyataannya sesaat setelah tengah malam bahwa, “Obama sendiri telah menginformasikan pemimpin kedua negara melalui telepon Kamis malam waktu setempat, sambil menyatakan “penyesalannya yang dalam” dan berjanji untuk segera menjadwalkan kembali rencana kunjungan tersebut.” Lebih lanjut dikatakan,” Obama memutuskan untuk tidak meninggalkan Amerika untuk “menangani isu-isu penting, salah satunya adalah tumpahan minyak.” Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden AS Barack Obama. Dalam percakapan telepon itu Obama menyatakan menunda kedatangannya ke Indonesia, yang seharusnya dilakukan pada pekan kedua Juni ini. Juru Bicara Presiden, Dino Patti Djalal mengatakan hal ini dalam keterangan pers, usai salat Jumat, di Kantor Presiden. "Dalam hubungan telepon berdurasi 10 menit tersebut, Presiden Obama menyampaikan penundaannya tersebut," kata Dino. "Beliau memulai dengan mengucapkan selamat pagi dalam bahasa Indonesia kepada Presiden SBY, setelah itu membahas sedikit mengenai hubungan bilateral. Kemudian beliau masuk kepada inti pembicaraannya, yaitu meminta maaf kepada Presiden SBY karena terpaksa menunda sementara kunjungannya ke Indonesia dan Australia yang direncanakan pada bulan Juni 2010 ini," ujar Dino Kedua pemimpin bersepakat untuk mencari tanggal yang tepat bagi kunjungan Obama ke Indonesia. Mungkin pada November atau sebelumnya, masih akan dirundingkan oleh pejabat kedua negara. "Presiden SBY dan Presiden Barack Obama juga sepakat akan mengadakan pertemuan bilateral di sela-sela KTT G-20 Toronto, Kanada, pada akhir bulan ini," ujar Dino. Obama memutuskan untuk tidak meninggalkan Amerika untuk “menangani isu-isu penting, salah satunya adalah tumpahan minyak.” Obama sempat berencana berangkat ke Indonesia di bulan Maret, dan setelah berencana memperpendek waktu kunjungan, ia kemudian membatalkan kunjungan itu untuk mendorong lolosnya RUU Reformasi Layanan Kesehatan yang menjadi salah satu agenda domestik utamanya. Kongres kemudian meloloskan RUU tersebut. Pasca aksi kekerasan yang di lakukan Israel terhadap aktifis kemanusiaan, di Jakarta ramai aksi-aksi menentang Israel dan demo besar-besaran terhadap Kedutaan besar Amerika serikat. Pemerintah Indonesia mengutuk penyergapan dan aksi kekerasan Israel terhadap Kapal Mavi Marmara yang membawa misi bantuan kemanusiaan internasional ke Jalur Gaza, Palestina, pada tanggal 31 Mei 2010 yang dikabarkan telah menimbulkan sejumlah korban jiwa dan cedera. Blokade Israel terhadap jalur Gaza secara sepihak sejak Januari 2009 telah melanggar hukum internasional dan telah menciptakan penderitaan yang sangat mendalam dikalangan rakyat Palestina yang tidak berdosa. Menurut rencana 4 relawan kemanusiaan asal Indonesia dari dompet dhuafa Republika akan berangkat ke Gaza melalui Mesir dalam minggu-minggu ini dan akan membawa uang sebanyak Rp 10 Milyar bagi bantuan kemanusian di Palestina. Kabar terakhir, katanya sih nunggu "aman-aman" di Jakarta, jangan demo ya... ntar Mr. Presiden Barack Obama ngak pulang-pulang lihat kampungnya di Menteng - Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H