(Kompasiana.com-JAKARTA) Pasca cuti hamil selama 3 bulan bagi para ibu yang melahirkan, saatnya bekerja seperti biasa, tetapi bayinya kurang diberi ASI (Air Susu Ibu) ujung-ujungnya mereka mulai menggunakan susu formula. Hal ini sebenarnya sangat disayangkan karena bagi Anda yang bekerja, menyusui tidak perlu dihentikan. Ibu bekerja tetap harus memberi ASI kepada bayinya karena banyak keuntungannya.
Pemberian ASI Eksklusif seharusnya diberikan selama 6 bulan terus menerus, tetapi para Ibu sekarang malas untuk melakukannya. Seperti kasus seorang sahabat, Dia mengatakan pasca cuti hamil selama 3 bulan sekarang mengunakan susu formula bagi bayinya. "Mengapa tidak diperas saja ASInya untuk bayi Anda?" ujar seorang lelaki kepada sahabat perempuan.
"Enggaklah, nanti ASInya mencair menjadi darah lagi,"ujar perempuan itu. Mendengar jawaban tersebut saya hanya bisa tersenyum dan tertawa (ha...ha...ha...), "Ah...mas Rachmad ini tersenyum dan tertawa saja," kata sahabat perempuan tadi.
Dalam hati Rachmad berkata,"Belum tahu Dia rupanya," padahal hal tersebut sah-sah saja dilakukan.
Bagaimana caranya agar sukes menyusui ASI Eksklusif meskipun cuti melahirkan sudah selesai?
ASI mengandung banyak zat gizi dan antibodi yang sangat diperlukan untuk tumbuh dan kembang bayi. Banyak keuntungan memberikan ASI bagi ibu dan bayinya, antara lain dengan menyusui akan membantu ibu dan bayi membentuk ikatan tali kasih (bonding) yang kuat. Bekerja bukan merupakan suatu alasan atau kendala bagi ibu untuk tidak memberikan ASI Eksklusif, karena ada beberapa cara memberikan dan menyimpan ASI selama ibu bekerja. Setiap wanita yang menjadi ibu harus belajar seluk beluk (pengetahuan) ASI agar sukses menyusui ASI eksklusif, terus sampai si Kecil berumur 2 tahun.
Berikan dan tabunglah ASI sesering mungkin selama ibu cuti melahirkan. Ibu sudah harus belajar cara memerah ASI segera setelah bayi lahir. Sebelum pergi bekerja ASI dipompa dan ditaruh di kulkas untuk dititipkan pada pengasuh bayi untuk diberikan kepada bayi. Sediakan waktu yang cukup dan suasana yang tenang agar ibu dapat dengan santai mengeluarkan ASI. ASI dikeluarkan sebanyak mungkin dan ditampung di cangkir atau gelas/botol yang bersih. Tempat menyimpan ASI sebaiknya dari plastik ASI polietylen, atau botol kaca. Walaupun jumlah ASI hanya sedikit tetap sangat berguna bagi bayi (hasil perahan yang sedikit dapat digabung asal suhunya sama). Jangan lupa labeli dengan stiker tanggal waktu pemerasan ASI.
ASI jangan dimasak atau dipanaskan, karena panas akan merusak ASI. Setelah ASI diperah bayi tetap disusui untuk mendapatkan ASI akhir (hindmilk), karena pengisapan oleh bayi akan lebih baik daripada pengeluaran ASI dengan cara diperah.
Di tempat bekerja, ibu dapat memerah ASI 2-3 kali (setiap 3 jam). Pengeluaran ASI dapat membuat ibu merasa nyaman dan mengurangi ASI menetes. Simpan ASI di lemari es dan dibawa pulang dengan termos es saat ibu selesai bekerja. Kegiatan menyusui dapat dilanjutkan pada malam hari, pagi hari sebelum berangkat, dan waktu luang ibu. Keadaan ini akan membantu produksi ASI tetap tinggi.
Berapa lama ASI dapat disimpan?
Di dalam ruangan dengan suhu 27-32 °C ASI dapat disimpan selama 12 jam, sedangkan ASI pada suhu 19-25 °C dapat tahan selama 4-8 jam. Bila ASI disimpan di dalam lemari es pada suhu 0-4 °C akan tahan selama 1-2 hari. Penyimpanan di dalam lemari pembeku (freezer) di dalam lemari es 1 pintu ASI tahan selama 2 bulan, sedangkan dalam freezer di lemari es 2 pintu (pintu freezer terpisah) tahan selama 3-4 bulan.