Lihat ke Halaman Asli

Tolak Penjajahan Amerika Serikat Atas Negeri Muslim

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

(KompasianaBaru-Jakarta) Pekan-pekan lalu sejak bulan Januari hingga bulan Maret 2010 ini HTI (Hizbur Tahrir Indonesia) paling gentol meyuarakan sikap menolak kedatangan Presiden Barack Obama ke Indonesia.

Seperti kita ketahui bersama, walaupun persiapan untuk menyambut kedatangan presiden AS Obama ke Indonesia telah jauh-jauh hari dilakukan, sudah banyak diskusi dan seminar-seminar yang diadakan untuk membahas efek-efek dari untung ruginya kedatangan obama ke Indonesia, juga sudah ada beberapa buku yang di terbitkan menjelang kedatangan pulang kampungnya obama ke kota Jakarta.

Pada hari Jumat pagi , 20 Maret 2010, ada informasi bahwa Presiden Obama batal berkunjung ke Indonesia. Menlu RI menyatakan Pemerintah Indonesia mengerti sepenuhnya alasan dibalik penundaan rencana kunjungan Presiden AS, Barrack Obama ke Indonesia. Presiden Obama sebelumnya direncanakan akan berkunjung ke Indonesia pada tanggal 23-25 Maret 2010, namun dijadwalkan ulang menjadi bulan Juni 2010. Hal ini dikarenakan adanya  situasi Internal AS terkait dengan rencana Reformasi Program Kesehatan (healthcare program). Rencana kunjungan Presiden Obama ke Guam dan  Australia yang menjadi rangkaian kunjungan juga mengalami penundaan.

Menlu RI menambahkan penundaan kunjungan tersebut juga telah diantisipasi oleh Pemerintah Indonesia  bahkan sejak Gedung Putih menyampaikan perubahan awal rencana kunjungan dari tanggal 20 Maret 2010 dan tidak akan berpengaruh terhadap naskah perjanjian RI-AS yang telah disiapkan. “Semua persiapan telah kita dilakukan. Baik CPA (Comprehensive Partnership Agreement), perjanjian di bidang investasi maupun di bidang teknologi seluruhnya telah siap. Dokumen-dokumen tersebut akan ditandatangani pada tingkat Menteri. Namun, kita melihat momentumnya akan tepat apabila penandatanganan dilakukan pada saat kunjungan Presiden Obama ke Indonesia”, jelas Menlu.

Menlu menambahkan, penundaan kunjungan Presiden AS ini diharapkan akan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi persiapan kedua belah pihak.

Saat di hubungi via email kepada Ismail Yusanto, juru bicara HTI: pak ismail, saya mau tanya bagaimana komentar anda terkait batalnya obama ke Indonesia dan akan datang sekitar bulan juni nanti, apa akan demo lagi atau persiapan lainnya. Beliau mengatakan," Inti masalahnya adalah pada penjajahan yang dilakukan AS atas negeri-negeri muslim seperti Irak dan Afghanistan, termasuk juga atas Indonesia dalam bidang politik dan ekonomi. Bukan sekadar Obama datang atau tidak ke Indonesia. penjajahan AS atas politik dan ekonomi Indonesia juga tetap dilakukan meski misalnya Obama tidak jadi berkunjung sama sekali ke Indonesia. Apalagi hanya sekadar ditunda. Oleh karena itu, HTI akan terus menjelaskan kepada umat mengapa kita harus menolak Obama, dan lebih penting lagi mengapa kita harus menolak penjajahan yang dilakukan AS di negeri muslim termasuk Indonesia.

HTI juga berpendapat bahwa : Meskipun ditunda hingga Juni, rencana kehadiran Obama kemarin telah menunjukkan kepada kita bagaimana sikap lemah pemimpin negeri ini terhadap penjajah. Sikap yang membuat kita terus dijajah oleh negara bajingan seperti AS dan sekutunya. Padahal sangat jelas AS adalah muhariban fi’lan yang secara langsung menduduki , membunuh, menyiksa umat Islam dalam perang mereka di Irak, Pakistan dan Afghanistan. Amerika juga secara nyata telah mendukung entitas Zionis Israel yang menjajah dan membunuh kaum muslim di Palestina. Di Indonesia, AS menjadi pelaku perampokan kekayaan alam Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua.

Namun, kita menyaksikan bagaimana pemimpin negeri ini menyambut sang pembantai umat Islam sebagai tamu terhormat. Bahkan menyatakan ada yang menyatakan umat Islam masih membutuhkan Amerika karena negara Adi Daya. Pernyataan yang menyakitkan , bagaima seorang muslim menyatakan bahwa umat Islam membutuhkan pembunuh umat Islam dan perampok kekayaan alam negeri Islam ?

Hal ini mencerminkan sikap pengecut , lemah, dan ketergantungan pemimpin negeri ini kepada musuh-musuh kita. Padahal Allah SWT dengan sangat tegas telah melarang kita menjadikan musuh-musuh Allah menjadi wali, penolong, pemimpin dan sahabat umat Islam. Bukankah Allah SWT telah berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. [TQS. Ali ‘Imran (3): 118]

Allah swt juga telah melarang kita untuk cendrung kepada orang –orang dzalim yang akan menghantarkan kita pada siksa api neraka. Bayangkan , cendrung kepada orang yang dzolim saja sudah dilarang oleh Allah SWT , apalagi kemudian bersahabat dan menjadikan mereka sebagai tamu terhormat. Firman Allah SWT :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline