Lihat ke Halaman Asli

Goerge Soros ke Indonesia, Ngapain?

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_137903" align="alignright" width="298" caption="George Soros/Admin (Businessweek.com)"][/caption] (kompasianabaru-Jakarta) Goerge Soros datang lagi ke Indonesia? Kita pasti ingat selama krisis ekonomi dan moneter (KRISMON) yang melanda Indonesia sejak akhir tahun 1997 akhirnya memaksa Presiden Soeharto mundur 21 Mei 1998 pada jam 09.00 WIB, semua perhatian tertuju ke credentials room di Istana Merdeka, Jakarta. Saat itu Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya. Dalam pidato yang singkat tersebut Soeharto antara lain mengatakan, "Saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden RI, terhitung sejak saya bacakan pernyataan ini pada hari ini, Kamis 21 Mei 1998." Itulah gambaran detik-detik Presiden Soeharto mundur, karena intervensi asing dalam hal ini diwakili oleh IMF dan Goerge Soros sebagai pemain ekonomi yang mengacaukan perekonomian Indonesia serta belahan dunia lainnya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima member of UN Secretary General High Level Advisory Group on Climate Change George Soros, di Kantor Presiden, senin siang, 10 Mei 2010. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari Pertemuan Kopenhagen, Denmark, Desember 2009. Presiden SBY berharap dengan pertemuan ini akan meningkatkan kerjasama yang selama ini telah terbina dengan baik. "Terutama hal-hal yang terakit tantangan global yang baru, yaitu perubahan iklim global," ujar Presiden. Indonesia sangat fokus terhadap perubahan iklim global dan mempunyai agenda pemerintahan yang terkait perlawanan terhadap ilegal logging, mengurangi kebakaran hutan, dan lain-lain. Dalam pertemuan itu terlihat hadir antara lain, Mensesneg Sudi Silalahi, Menlu Marty Natalegawa, Menhut Zulkifli Hasan, Menkeu Sri Mulyani, Seskab Dipo Alam. Sedangkan ikut dalam rombongan George Soros, antara lain, Executive Director Climate Policy Initiative Tom Heller, Director for Indonesia and South Africa Project, Open Society Institute Zohra Dawood. Anda akan dianggap tidak nasionalis karena memilih jabatan Managing Director World Bank, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat terdiam sesaat ketika kalangan jurnalis bertanya.  "Saya nasionalis sejati, ujar Sri Mulyani, sikap serupa ditunjukkannya ketika menjawab pertanyaan bertubi-tubi dari para wartawan yang sejak Senin, 10 Mei 2010 mengetahui kehadirannya di Istana, ikut dalam pertemuan dengan Chairman Soros Fund Management, George Soros. Dari sahabat di facebook mereka sibuk berkomentar tentang kedatangan Goerge Soros tersebut yaitu : Yuli mau titip mbak sri Mulyani ya pak bos.... sekitar sejam yang lalu Jon moga2 goerge Soros tidak membawa oleh-oleh krisis....seperti tahun 1998 sekitar sejam yang lalu Andres semoga tidak ada agenda asing.. sekitar sejam yang lalu Wismoadji bener tho, negara ini memang dianggap perusahaan ... sekitar sejam yang lalu Yudi good...n brilian for president.................. 47 menit yang lalu Apapun agenda kedatangan Goerge Soros semoga Indonesia tidak mengalami krisis ekonomi dan moneter seperti tahun 1997-1998 yang cukup membuat kita sangat prihatin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline