Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh-pengaruh Buruk pada Televisi

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

(KompasianaBaru-Jakarta) Hampir setiap rumah yang ada di Indonesia kini telah mempunyai televisi, bagi mereka menonton televisi adalah suatu acara wajib yang mesti dilakukan karena memberikan manfaat yang besar kepada khalayak penontonnya.

Tetapi sebenarnya televisi adalah bagaikan toko serba ada, banyak muatan yang terkandung didalamnya yang memberikan manfaat langsung maupun tidak langsung, ada muatan hiburan tetapi banyak juga program sampah yang ngak perlu ditayangkan karena akan menjadi bencana sosial.

Televisi juga merupakan kotak ajaib dimana melalui televisi terdapat gambar bergerak, audio dan grafik yang mampu menyampaikan muatan-muatan yang sangat beragam: ilmu pengetahuan, kejadian aktual, pendidikan, penyuluhan, gaya hidup dan hiburan.

Kandungan muatan acara televisi dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu: bersifat madu (bermanfaat), racun (merusak) dan candu (merusak perlahan-lahan). Televisi sekarang berlomba-lomba mengemas program acara mereka dengan seksama dan sebaik mungkin, tetapi masih banyak kritikan dan hujatan yang ditujukan kepada stasiun televisi swasta karena banyaknya acara yang bersifat racun dan candu tadi.

Pihak stasiun televisi sering mengatakan hal tersebut untuk membiayai siaran mereka dan produksi dengan dana besar, jadi mereka ngak mau rugi dong (cari untung yang besar dengan mengorbankan para pemirsa mereka), serta berdalih untuk kejar rating tinggi karena disitulah iklan bermain dengan tarif yang sangat mahal.

Suka tidak suka televisi telah membawa pengaruh negatif bagi penonton:
Adanya peningkatan sikap dan perilaku konsumtif melalui tayangan iklan komersial.
Adanya pengarahan pada gaya hidup, perilaku, budi pekerti yang sangat metropolis.
Adanya pengurangan produktivitas dalam  kehidupan sehari-hari karena waktu dan perhatiannya tersita oleh siaran televisi komersial yang sangat atraktif.

Dominasi Televisi swasta telah mengancam punahnya nilai-nilai lokal, terjadinya penyeragaman budaya dan cita rasa, sentralisasi ekonomi dan monopoli informasi yang secara nyata mengancam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline