Lihat ke Halaman Asli

Penyakit pada Musim Pancaroba

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Cuaca lagi tak bersahabat bagi kita di kota Jakarta seperti sekarang ini. Kadangkala hujan tahu-tahu panas terik yang sangat menyengat.

Memasuki awal tahun 2010 ini, kita masih dalam suasana musim penghujan yang kadang-kadang disertai petir yang bergelegar diudara menambah semarak suasana saat turun hujan. Gerimis atau hujan rintik-rintik sering membuat kita sakit kepala atau demam/flu yang sangat menggangu kesehatan dan mengakibatkan segala aktivitas tidak dapat kita selesaikan dengan baik dan sempurna.

Belakangan ini kondisi alam di beberapa tempat di Indonesia, dari Sabang-Aceh hingga Meurake-Papua, tak menentu terkadang udara menjadi begitu panas membakar, setelah itu berubah sangat dratis menjadi mendung dan diakhiri oleh tangisan alam turunnya hujan dengan tiba-tiba.

Keadaan alam seperti ini sering juga disebut dengan musim pancaroba atau peralihan dari musim panas ke musim hujan atau sebaliknya.
Selain membuat daya tahan tubuh kita menurun serta ketidaknyamanan, berikutnya kadang kala diikuti oleh bencana penyakit-penyakit yang tidak diundang seperti: deman, batuk, flu, radang tenggorokan, masuk angin serta diare.

Untuk menghadapi segala gangguan diatas, yang perlu anda lakukan adalah:
1.Mengkonsumsi makanan bergizi (ingat: 4 sehat dan 5 sempurna).
2.Selalu berolahraga yang teratur, minimal 3 kali seminggu selama 30 menit.
3.Minum suplemen, vitamin untuk penambah stamina, jangan lupa lihat kemasanya sudah kadaluarsa atau belum.
4.Banyak-banyak minum air putih, minimal 8 gelas perhari atau 2 liter, air hangat lebih baik daripada air dingin (bisa buat tambah sakit).
5.Selalu menjaga kebersihan makanan dan minuman (cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah beraktifitas).
6.Bila belum sembuh segera berobat ke dokter yang terdekat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline