(KompasianaBaru-Jakarta) Suhu politik di Indonesia tepatnya di jantung Ibukota Jakarta selama dua hari ini suasananya terasa panas sekali, rapat paripurna pansus (panitia khusus) kasus korupsi Bank Century yang melibatkan petinggi pejabat di negeri ini, untuk saat ini tersangka sementara adalah Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sidang paripurna untuk menanggapi kasus ini di gedung DPR/MPR seperti kita ketahui berlangsung dengan keributan antara para anggota DPR membuat malu muka Indonesia di panggung perpolitikan dunia karena sepak terjang para anggota dewan terhormat itu di siarkan langsung oleh para jurnalis kenegara mereka masing-masing seperti CNN, BCC, NHK, Reuters dan lain-lain.
Presiden pun bersuara agar menuju kesejahteraan rakyat maka keadaan dalam negeri harus aman dan damai, kondisi politik harus stabil. Presiden juga mengajak agar rakyat terus membangun negeri Indonesia agar kesejahteraan rakyat makin baik. Rakyat makin sejahtera apabila memiliki kecukupan di bidang pangan, sandang, papan. Hal-hal tersebut dapat tercapai dapat tercapai jika pembangunan ekonomi dapat dilakukan dengan baik, sektor riil bergerak. "Itu memerlukan keadaan dalam negeri harus aman dan damai, politik mesti stabil, kohesi sosial baik," ujar Presiden SBY.
Presiden juga mengajak semua rakyat Indonesia harus berjuang bersama-sama , "satu untuk semua, semua untuk satu, dan semua untuk semua", di alam Indonesia tak boleh ada diskriminasi, atau perbedaan identitas seperti agama, etnis, dan golongan. "Disamping itu kita sebagai bangsa, saya juga mengajak untuk membangun persahabatan, kerjasama dan kemitraan dengan bangsa lain" kata presiden SBY lebih lanjut.
Dari gedung DPR/MPR kita ketahui bahwa setelah enam jam diskors, akhirnya sidang paripurna pembahasan rekomendasi Panitia Khusus (Pansus) Angket Bank Century dibuka kembali. Ketua DPR Marzuki Alie membuka rapat dengan mengumumkan hasil lobi.
"Setelah melalui lobi yang hangat dan penuh kebersamaan, izinkan saya membacakan hasil lobi antara pimpinan dengan pimpinan fraksi," kata Marzuki Alie.
Lobi-lobi terus dilakukan antara pimpinan DPR dengan fraksi-fraksi DPR. Salah satu keputusan itu adalah terdapat dua pilihan materi pengambilan keputusan. Terdapat dua pilihan materi pengambilan keputusan melalui mekanisme pemungutan suara secara terbuka. Pilihan itu yakni: (A) Alternatif pertama, yaitu opsi A atau opsi C; (B) Alternattif kedua, yaitu opsi A atau opsi C atau opsi gabungan A dan C
"Adapun mekanisme pengambilan keputusan dilakukan secara terbuka," ujar Marzuki. Pengambilan keputusan akan dilakukan terhadap alternatif yang memperoleh suara terbanyak. "Apakah opsi A atau C, atau alternatif kedua, opsi A, atau AC," ujar dia lebih lanjut.
Poin ketiga yakni terhadap adanya opsi gabungan AC. "Fraksi pengusul dalam lobi akan menyiapkan rumusannya dan akan disiapkan dalam forum paripurna malam ini," ujar Marzuki Alie. Partai Demokrat dan PKB termasuk dalam kubu pertama yakni pendukung Opsi A. Pendukung kebijakan bail out Bank Century meski implementasinya diduga melanggar peraturan perundang-undangan.
Dikubu lainnya, Golkar bersama PKS, Gerindra, Hanura, dan PDI Perjuangan, berada di kubu kedua, pendukung Opsi C. Opsi ini menilai kebijakan bail out itu sendiri bermasalah dan implementasinya juga bermasalah.
Apapun hasil keputusan yang akan di ambil nantinya semoga dapat memberikan jalan keluar yang terbaik bagi penyelesaian kasus korupsi Bank Century ini dan tidak terjadi lagi keributan antar anggota DPR.