(Kompasianabaru-Jakarta) Setelah beberapa pekan ini kita menyaksikan drama sandiwara hukum tingkat tinggi masalah kasus korupsi Bank Century yang melibatkan para pejabat kita yaitu tersangka sementara Wakil Presiden Boediono dan Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati, membuat kalangan DPR-RI kebakaran jenggot dan segera mengusut tuntas kasus ini dalam panitia khusus (Pansus).
Kota Jakarta sejak beberapa hari ini ramai oleh para pengunjuk rasa yang pro maupun yang kontra
terhadap pansus Bank Century, apa lagi presiden SBy jauh-jauh hari telah mengatakan agar kasus korupsi bank Century ini di usut dengan sejelas-jelasnya, untuk mencari siapa yang bersalah dan siapa yang benar. Para staf khusus Presiden pun turut ikut melobi para anggota dewan yang terhormat, walaupun hal itu dikritik banyak orang.
Hingga akhir Bulan Februari 2010, pandangan fraksi di DPR-RI telah menunjukan skor 7-2, yaitu 7 fraksi menyatakan kasus Bank Century ini benar telah terjadi tindakan korupsi dan 2 fraksi menyatakan tidak terjadi tindakan korupsi.
Sesuai jadwal, kalangan anggota dewan DPR RI mengadakan rapat paripurna kasus korupsi Bank Century
di senayan, Jakarta, Selasa 2 Maret 2010. Hasil sementara rapat tersebut berujung pada deadlock,
saling teriak anggota dewan untuk mengajukan protes dan hujan interupsi pun terjadi, suasana panas
terus terjadi didalam ruangan rapat pansus.
Rapat paripurna terpaksa di tutup dan para pimpinan sidang mengadakan rapat pimpinan untuk memastikan langkah-langkah apa yang akan di ambil selanjutnya. Massa demontrasi yang tidak puas terhadap kinerja presiden SBY pun bentrok dengan aparat keamanan di depan gedung DPR/MPR jalan Gatot Subroto yang mengakibatkan kekacauan dan lalu lintas menjadi macet total serta pintu keluar tol di depan gedung DPR/MPR ditutup oleh pihak kepolisian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H