Lihat ke Halaman Asli

Rachma Ziska

Mahasiswi biasa

Potensi Limbah Air Cucian Beras

Diperbarui: 2 Juli 2021   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

noxinfluencer.com

Kesuburan lahan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam pertanian, begitu pula yang terjadi di Indonesia. Para petani seringkali mengalami masalah dengan kesuburan lahan sehingga menyebabkan penurunan produktivitas hasil pertanian. Beberapa upaya dapat dilakukan untuk mengembalikan kesuburan tanah mulai dari bahan kimia atau organik seperti NPK, ZA ataupun Urea hingga bahan organik seperti pupuk hijau, kotoran ternak bahkan pupuk organik cair.

Saat ini penggunaan pupuk organik cair telah banyak dilakukan seperti penggunaan limbah air hasil cucian beras yang dapat meningkatkan kesuburan tanah juga dapat meningkatkan kesehatan lingkungan. Dalam pengolahan beras menjadi nasi, beras mengalami proses pencucian sebelum dimasak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Suprapriningsih pada tahun 2019 proses pencucian beras biasanya dicuci atau dibilas sebanyak 3 kali sebagai upaya untuk membersihkan beras dari kotoran namun banyak mengandung kandungan yang bermanfaat. 

Kandungan nutrisi beras yang tertinggi terdapat pada bagaian kulit air terutama air cucian beras ketiga. Air cucian beras atau disebut leri merupakan air yang diperoleh dalam proses pencucian beras. Limbah rumah tangga seperti air cucian beras dapat dijadikan sebagi pupuk organik tanaman. Menurut Wulandari (2012) air cucian beras mengandung banyak nutrisi diantaranya kerbohidrat, nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, sulfur, besi dan vitamin B1.

Limah air cucian beras berwarna putih keruh yang menandakan bahwa vitamin B1 yang terdapat pada kuliat air beras ikut terkikis ketika pencucian beras. Menurut Waliah (2014) pemberian air cucian beras memberikan efek positif pada bobot kering tanaman.  Vitamin B1 yang terkandung dalam air cucian beras dapat merangsang metabolisme dan pertumbuhan akar. Kandungan Vitamin B1 yang terdapat pada hasil cucian beras putih lebih tinggi dibandingkan hasil cucian beras merah. 

pengunaan limbah hasil air cucian beras yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah air cucian beras kedua kalinya bukan yang pertama kali. Air cucian beras beras yang pertama kali lebih banyak mengandung kotoran dibandingkan Vitamin B1. Air hasil cucian beras kedua kali hingga ketiga kali mengandung Vitamin B1 yang cukup banyak sehingga yang baik digunakan adalah air cucian beras kedua kalinya.

Potensi dari limbah air cucian beras ini sangatlah bermanfaat terutama untuk tumbuhan. Hal ini harusnya kita sadari mengingat menemukan limbah air cucian beras tidaklah sulit. Air cucian beras mudah ditemukan karena beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Air yang selama ini kita anggap limbah ternyata dapat sangat bermanfaat dalam menyuburkan tanah dan membantu pertumbuhan serta perkembangan tanaman.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline