Halo semua, perkenalkan nama saya Rachel, saya tinggal di Jakarta, hari saya ingin bercerita tentang cerita karangan yang saya buat. selamat membaca. Jadi pada suata hari ada seorang murid perempuan yang bernama Katherine. ia berusia 14 tahun, ia tinggal di jakarta. dan masih SMP. bersekolah di SMP Gunung Melati. dan pada saat itu Sekolah Gunung Melati mengadakan acara untuk mengembangkan talenta yang kita punya. lalu Katherine merasa ia harus mengikuti acara itu, karena pada saat itu hobby Katherine adalah menyanyi.lalu Katherine mengikuti Lomba menyanyi Solo.
Teman-teman Katherine mendukung Katherine selama mengikuti lomba. namun ada satu hal yang ternyata Katherine tidak tahu dan setelah dia tahu hal itu ia semakin marah kepada orang itu. Kita kembali ke cerita sebelum Katherine ikut lomba menyanyi, ia sempat kenal seseorang yang menjadi guru di sekolah itu, tapi sudah 2 bulan Katherine benci dia, karena banyak hal.
Orang itu bernama Miss Lydia. tidak disangka ternyata Miss Lydia itu adalah juri Lomba Menyanyi solo. Katherine dengan panik dan khawatir, karena ia jadi gugup tiap bertemu guru itu dan merasa sangat benci guru itu. Katherine juga merasa ia akan kalah karena lawan nya ada 19 orang. dan Katherine benar benar gugup saat itu. Katherine perserta ke 10. Katherine bersyukur karena ia masih ada waktu untuk latihan menyanyi suara dia. tapi ia tiap kali ketemu Miss Lydia, ia pasti sangat marah dan sangat gugup.
Katherine takut suara dia akan jelek. tapi ia tetap untuk mencoba percaya diri. lalu Katherine pun menyanyi. Pada saat itu Katherine sudah latihan untuk menyanyi hampir 1 bulan. Dan hingga hakir nya Katherine selesai mennyanyi. ia merasa suara yang ia berikan tadi sudah suara terbaik yang ia sudah latihan 1 bulan lebih. Lalu saat istirahat menyanyi, sambil menunggu perseta dari sekolah lain. Katherine membarnikan diri untuk keluar dan menyapa Miss Lydia.
lalu Miss Lydia mengatakan sesuatu ke Katherine yang bikin ia jadi makin marah sam Miss Lydia. Miss Lydia berkata: kamu, nggak prepared yah? lalu dalam hati Katherine, ia sudah marah hingga tidak bisa menahan marah nya lagi, tapi ia menyadari sesuatu bahwa ia harus sabar. Sekian cerita dari saya, maaf jika ada salah kata. ini baru yang pertama. untuk yang lanjutan kedua, ditunggu besok. Sekian terimakasih, Salam dari Rachel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H