Lihat ke Halaman Asli

Rich Dad Poor Dad

Diperbarui: 19 Januari 2024   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Judul resensi : Dua Ayah Yang Berbeda 

Judul Buku: Rich Dad, Poor Dad 

Penulis: Robert T. Kiyosaki 

Tebal Buku: 240 

halaman Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Kompas 

Cetakan buku: ke-73 

Ukuran buku : 27×15 cm 

Harga buku: Rp 68.000 

ISBN: 978-602-03-3317-5 

Siapa yang tidak mengetahui Robert T. Kiyosaki? Ia adalah seorang pebisnis sekaligus penulis yang lahir pada 8 April, 1946 di Hilo, Hawaii, Amerika Serikat yang mempunyai keturunan Jepang-Amerika. Salah satu buku terbaiknya adalah Rich Dad, Poor Dad yang sangat terkenal karena nasihat darinya tentang manajemen keuangan mandiri dan investasi bisnis yang bagus. Dalam buku ini Robert T. Kiyosaki, Ia awalnya memiliki dua ayah walau yang satu merupakan ayah dari temannya, Mike tetapi keduanya mempunyai perspektif yang berbeda tentang uang. Ayah miskin mempunyai gelar Ph.D dan Ayah kaya tidak pernah menyelesaikan pendidikan SMP. Itu perbedaan yang signifikan, namun mereka juga berbeda soal uang, Ayah miskin selalu bekerja seumur hidupnya untuk uang, namun Ayah kaya yang tidak pernah lulus SMP menjadi salah satu orang terkaya di Hawaii. Pada 1956, Dia berumur 9 tahun bersekolah di sekolah negeri orang-orang kaya menyekolahkan anaknya. Dia menanyakan kepada ayahnya bagaimana menjadi kaya, ayahnya menjawab bahwa Dia harus mencetak uang. Keesokan harinya Dia dan Mike mencoba mencetak uang koin dari tube pasta gigi yang dipanaskan yang pada saat itu terbuat dari timah. Tetapi ini semua hanya untuk ditertawakan oleh ayah Mike dan ayah saya, lalu ayah saya senang karena dengan ini mereka mengetahui apa isi orisinilnya dari otak kita berdua. Setelah itu, saya dan Mike membuat perjanjian dengan ayah Mike untuk bekerja setiap hari Sabtu. Pada hari pertama bekerja, saya datang ke rumah Mike pada pukul 8.30 pagi, disitu saya sudah melihat Mike bekerja, lalu kita menunggu ayahnya menelpon rekannya. Sesudah menunggu lama kita akan bekerja setiap hari sabtu hanya untuk dibayar 10 sen per harinya. Awalnya saya tidak terima karena tidak sepadan dengan pekerjaan yang dikerjakan saya dan Mike, namun kami harus menerima itu semua untuk belajar. Setelah 3 minggu bekerja dengan dibayar 10 sen tiap bekerja, akhirnya saya muak dan ingin protes kepada ayahnya Mike untuk kenaikan gaji. Lalu saat ingin protes, ia malah menolak dan mengajarkan saya untuk menghasilkan uang diluar 10 sen. Akhirnya saya dan Mike membuka tempat sewa buku untuk membaca, dan menghasilkan uang lebih banyak dari bekerja. Dari situ, saya mengetahui perbedaan Aset dan Liabilitas. Aset adalah barang yang kita beli yang kedepannya akan menghasilkan uang dan bertambah nilainya, seperti rumah, obligasi, deposito, real estat, tanah, crypto, saham, dll. Namun Liabilitas mempunyai arti yaitu barang yang kita beli yang kedepannya akan menghabiskan uang dan mengurangi pendapatan, seperti mobil, motor, handphone, komputer, laptop, dll. Buku ini juga memberitahu bagaimana orang kaya menghasilkan lebih banyak uang dan alasan orang kaya semakin kaya, ini dikarenakan orang kaya saat mempunyai penghasilan, penghasilan tersebut sebagian dimasukkan ke dalam aset bukan pengeluaran dan liabilitas. Ini lama-kelamaan akan membuat kita lepas dari pekerjaan kita dan hidup dari aset tersebut Selain itu, memberitahu juga bahwa kita bekerja bukan untuk mendapatkan uangnya melainkan pengalamannya dan pekerjaannya. Walaupun kita kerja pada orang kita harus punya bisnis kita sendiri yang kita kembangkan untuk hari nanti, yang merupakan bagian dari aset. Menurut saya uang dari hasil pekerjaan kita adalah bonus dari apa yang kita lakukan, dan pengalaman kerja itulah yang paling berharga, karena pengalaman tersebut kita menjadi lebih tahu jalannya pasar, jalannya bisnis, bagaimana hal ini itu terjadi, dll. Hal terakhir yang diberitahu buku ini yaitu ”Mengatasi Halangan” agar kita tidak terhalangi dari kesempatan. Contoh halangan yaitu rasa takut, bersikap sinis, sikap malas, kebiasaan buruk, dan ego. Untuk mengatasi ini, kita harus tahu bahwa segala keuntungan yang kita terima, kita juga harus berani membayar kerugiannya, karena keuntungan tidak bisa didapat tanpa kerugian. Kita juga harus punya pola pikir yang tidak dapat menghentikan kita dari segalanya, sebagai contoh yaitu jika kita berkata ”Saya tidak mampu” berarti kita menghentikan fungsi otak untuk bekerja, namun jika kita berkata ”Bagaimana caranya agar saya mampu?” itu membuka otak untuk berpikir lebih kritis dalam memecahkan masalah. Novel ini punya cerita yang sangat bagus dalam menggambarkan bagaimana cara menabung, bagaimana menjadi kaya, bagaimana kita merubah pola pikir tentang uang, dan lainnya tentang uang. Novel ini merupakan kisah hidup Robert T. Kiyosaki dalam bagaimana dia bisa menjadi lebih baik dari ayahnya sendiri. Karena novel ini di ambil dari pengalaman hidup Robert T. Kiyosaki, ini membuat buku ini menjadi lebih mudah dimengerti. Novel ini juga membuat orang lebih ‘melek’ pada keuangan. Menurut saya kelebihan dari buku ini yaitu mengajarkan kita untuk bisa menabung yang orang kaya lakukan. Mengetahui gambaran-gambaran bagaimana orang kaya, orang menengah, dan orang miskin lakukan dengan uangnya menjadi sangat jelas mengapa orang-orang tersebut selalu ada di kategori tersebut. Buku ini merupakan buku finansial yang sangat ringan untuk pembaca pemula yang baru saja mulai membaca buku. Buku ini mungkin bisa sulit karena buku orisinilnya berbahasa Inggris, buku ini merupakan versi terjemahan Bahasa Indonesia. Beberapa kelemahan dari buku ini untuk di Indonesia yaitu penerapan hal yang dilakukan Robert T. Kiyosaki di Amerika Serikat. Di Indonesia, kita biasanya untuk hidup satu rumah dengan orang lain itu sulit, aneh, dan tidak biasanya, kalau kita mengutang kepada bank, biasanya kita akan dikenai bunga. Oleh karena itu, buku ini emang baik untuk belajar mengelola uang dan menabung uang, namun ada beberapa penerapan yang tidak bisa diterapkan di Indonesia.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline