Lihat ke Halaman Asli

Rachel ayesha

mahasiswa universitas airlangga

Pengaruh Lingkungan Udara Pada ISPA

Diperbarui: 18 Agustus 2023   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

PENGARUH LINGKUNGAN UDARA PADA ISPA

Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang ada di Indonesia saat ini. Infeksi pernapasan yang bersifat akut ini berlangsung pada saluran pernapasan yang mencakup rongga hidung, sinus, tenggorokan, faring, dan laring. Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja namun sering terjadi pada anak - anak , lansia, dan/atau orang yang mengalami penurunan kekebalan tubuh.

Pada dasarnya penyakit ini adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri dan virus yang menyebar pada permukaan mukosa di udara. Penyebaran virus dan bakteri tersebut bisa terjadi melalui batuk dan bersin oleh orang -- orang yang menderita penyakit ini. Apabila udara memiliki virus dan bakteri dalam jumlah banyak dan membahayakan maka lingkungan udara akan menentukan macam -- macam penularan penyakit yang ada di dalamnya (Nur, Sonia A. 2017).

Mengenai permukaan mukosa saluran pernapasan, pencemaran udara bisa menyebabkan peradangan. Berdasarkan kaitan dengan masyarakat umum, pencemaran udara pada masyarakat umum dapat berupa uap, gas, dan hal lain seperti debu (polusi). Ada tidaknya pencemaran udara itu bisa diketahui melalui hasil pengukuran rutin beberapa parameter yang dilakukan oleh stasiun udara di berbagai kota besar dan provinsi di Indonesia (Suyono, 2010)

Beberapa waktu belakangan ini, ISPA menjadi permasalah kesehatan yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat yang tinggal di daerah DKI Jakarta. Seperti yang kita ketahui bahwa DKI Jakarta merupakan daerah yang memiliki tingkat pencemaran udara tinggi. Masyarakat dapat melihat secara langsung bagaimana buruk nya kualitas udara di Jakarta, dimana Jakarta dipenuhi oleh awan polusi berwarna keabuan setiap harinya. Menandakan bahwa Jakarta memiliki lingkungan udara yang tidak baik.

Dari hasil pengamatan epidemiologi diketahui bahwa penderita penyakit di ibu kota lebih banyak dibandingkan dengan penderita penyakit yang ada di desa. Hal itu terjadi karena tingkat kepadatan penduduk dan pencemaran lingkungan di kota lebih tinggi daripada di desa (Masriadi, 2014).

Kondisi lingkungan udara yang memiliki kebersihan tidak baik dan tingkat polusi yang buruk menjadi faktor utama penyebab terjadinya ISPA. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA ini, diantaranya adalah dengan pendekatan edukatif yang melibatkan masyarakat untuk ikut serta dalam memelihara kebersihan lingkungan udara. Seperti, menghentikan penggunaan kendaraan pribadi dan mulai menggunakan kendaraan umum. Selain menghindari kemacetan ibu kota, penggunaan kendaraan umum juga bisa mengurangi polusi udara di ibu kota. Menghindari asap rokok juga dapat menjadi salah satu langkah lain untuk mencegah penyakit ISPA ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Sonia Nur. 2017. Hubungan Kualitas Udara Dalam Rumah Dengan Keluhan Gejala Infeksi Saluran Napas Akut Pada Anak Bawah Lima Tahun Di Rumah Susun Marunda Jakarta Utara. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Masriadi. 2014. Epidemiologi Penyakit Menular. Depok: Rajawali Pers

Budiman, Suyono. 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Dalam Konteks kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC, 2010

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline