UNBK DAN SEMANGAT CBT
(Computer Basic Test)
Oleh: Hendra Wijaya
Senin, 23 April 2018
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pencil (UNKP) untuk tingkat sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat secara serentak telah dimulai Senin, 23 April 2018 di seluruh Indonesia. UNBK adalah bentuk apresiasi pemerintah terhadap perkembangan teknologi dan informasi di dunia pendidikan.
Bagi sekolah yang sudah memiliki pasilitas komputer dan pendukungnya Sesuai dengan Prosedur Operasional Standar (POS) Penyelenggaraan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018, tentu sudah dapat menyelenggarakn UNBK. Sebaliknya, jika belum memilki pasilitas itu, maka pilihannya adalah UNKP.
Namun demikian, dilapangan banyak sekolah yang belum memilki fasilitas komputer secara mandiri, namun sanggup untuk menyewa fasilitas komputer dan sarana penunjang UNBK di sekolah lain, sehingga sekolah tersebut tetap dapat menyelenggarakan UNBK. Tidak ada paksaan dari pemerintah kepada sekolah untuk meneyelenggarakan UNBK.
Namun pemerintah mensupport semua sekolah untuk melaksanakan UNBK. Ada kesan di masiarakat, sekolah yang sudah dapat menyelenggarakan UNBK adalah sekolah yang hebat, keren, maju, modern. Kesan ini juga mendorong sekolah sebisa mungkin untuk meyelenggarakan UNBK.
Masalah di lapangan
Berbeda dengan UNKP, UNBK memilki beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sekolah penyelenggaranya. Berdasarkan POS Penyelenggaraan UN Tahun Pelajarn 2017/2018, dijelaskan bahwa sekolah/madrasah yang dapat ditetapkan sebagai pelaksana UNBK telah memenuhi persyaratan: Telah terakreditasi, tersedia sejumlah komputer dan server sesuai kebutuhan dan Telah memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan oleh panitia UN tingkat pusat.
Telah terakreditasi maksudnya adalah sekolah tersebut setelah dinilai secara komprehensif oleh lembaga yang berwenang terkait dengan kelayakan sekolah tersebut dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar dan hasilnya layak. Karena tidak ditentukan akreditasi sekolahnya A, B, C, maka sebenarnya hampir semua sekolah dapat mengikuti UNBK.
Namun hal itu terkait dengan syarat yang kedua yaitu disekolah Tersedia sejumlah komputer dan server sesuai dengan kebutuhan. Mahalnya biaya untuk pengadaan komputer dan server membuat banyak sekolah tidak atau belum mampu untuk memilkinya. Disinilah muncul kreatifitas sekolah. Sekolah tak salah meminta bantuan siswa, guru, atau bahkan pihak stakeholder sekolah untuk dipinjamkan komputer/laptop untuk keperluan UNBK. Cara lain adalah dengan ikut UNBK Disekolah lain yang sudah memiliki fasilitas UNBK dengan cara sewa tempat dan fasilitas UNBK.