Dalam mengurangi modal usaha dan meningkatkan pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mahasiswa KKN R16 sub kelompok 2 Teknologi Tepat Guna (TTG) Universitas 17 Agustus 1945 melakukan pemanfaatan limbah bekas yang ada di bengkel desa warugunung. Limbah oli bekas bisa digunakan menjadi bahan bakar pengganti minyak gas, hal ini bisa dilakukan karena kompor ini dirancang dengan sistem pembakaran yang dapat mengolah oli bekas secara efisien.
Dengan adanya pemanfaatan limbah oli bekas ini, diharapkan memberian kemudahan bagi UMKM, sehingga bisa menguntungkan bagi usaha tersebut dengan menghemat biaya modal produksi.
Selain memberikan manfaat langsung bagi pemilik UMKM, pemanfaatan limbah ini juga memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar karena oli berperan sebagai zat kimia yang berfungsi memperpanjang usia mesin kendaraan. Komposisi oli terdiri dari 90% minyak dasar (base oil) dan 10% bahan aditif.
Teknologi tepat guna ini mendapat apresiasi dari salah satu pemilik usaha mikro kecil menengah yakni pemilik usaha tempe mendoan dusun wonokerto desa waugunung. Bapak alawi, menyatakan bahwa teknologi tepat guna ini sangat berguna karena sebelumnya beliau menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar kompor.
Dengan adanya teknologi tepat guna ini, diharapkan masyarakat akan pemanfaatan limbah oli bekas ini bisa dialokasikan menjadi bahan bakar kompor selain minyak goreng dll.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H