Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Komunitas yang Sehat bagi Anak Bangsa

Diperbarui: 7 Agustus 2016   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini saya merencanakan untuk bertemu dengan adik-adik siswa dan mahasiswa dalam suatu komunitas yang saya pimpin. Saya ingin mendengar curahan hati mereka, baik tentang study maupun masa depannya. Tekad saya berkumpul dengan mereka agar bisa membangun hal-hal positif dan menjadi sahabat yang baik bagi mereka. Dan saya berharap bisa membantu mereka. Lalu  Saya bersiap-siap dan melangkah menuju tempat pertemuan.

Tiba di tempat pertemuan, saya bertemu dengan beberapa mahasiswa yang sudah siap menceritakan pengalaman kehidupan mereka. Sharing hari ini dimulai dengan cerita tentang peristiwa-peristiwa yang dialami selama beberapa minggu. Seorang mahasiswa (Ani-nama samaran) mengatakan bahwa “selama beberapa minggu ini, hidupnya baik-baik saja. Tidak ada yang istimewa semua berjalan seperti yang  diharapkan.” Lalu Ani melanjutkan sharingnya dengan mengatakan “keluargaku baik-baik saja dan kami sekeluarga penuh keceriaan bahkan perhatian orang tuaku sangat  baik terhadapku.” Demikian sharing dari Ani. 

Kemudian seorang mahasiswa (bella-nama samaran) ikut bercerita pengalamannya yang dialaminya. Bella mulai bercerita bahwa “hidupnya selalu dipenuhi dengan berbagai masalah. Mulai dari masalah diri sendiri sampai keluarga”. Bella merasa sepertinya hidup ini tidak adil. Ia juga mengatakan “Tuhan, pilih kasih. orang lain diberi kemudahan sedangkan dirinya selalu diperhadapkan dengan berbagai masalah.” Kemudian Bella melanjutkan ceritanya dengan bertanya “mengapa Tuhan mengijinkan persoalan dan masalah yang berat dalam hidup ini? mengapa saudara-saudaranya hidup enak tanpa masalah?” intinya Bella belum bisa menerima kenyataan hidup yang ia alami.

Selama mereka bercerita, saya duduk diam sambil mengamati pembicaraan mereka dan bahasa tubuhnya. Setalah ada kesempatan saya berbicara dan mengatakan kepada Bella, “setiap orang pasti memiliki masalah, tidak ada orang di dunia ini yang tidak punya masalah. Hanya orang mati yang tidak punya masalah. Jadi kalau masih bertemu dengan masalah, bersyukurlah karena itu pertanda kita masih hidup.” Bella terkesima dan menatap tanjam mata saya, entahlah apa yang dia pikirkan. Tentunya persoalan dan permasalahan yang dia hadapi bukanlah hal yang mudah namun juga bukan hal yang terlalu sulit sehingga ia harus terpuruk dengan keadaannya. Saya tetap menyakini bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Kalau Tuhan tidak membuka pintu pasti ada jendela yang diberikan kepada kita sehingga kita dapat menyelesaikan persoalan kehidupan kita.

Terlepas dari sharing kedua mahasiswa tadi, saya berpikir bahwa persoalan hidup yang kita alami adalah persoalan biasa yang tidak akan pernah melebihi kekuatan kita. Saya yakin bahwa ada jalan keluar dari persoalan dan permasalahan yang kita hadapi. Asal kita mau jujur dengan diri kita bahwa kita tak sanggup menyelesaikan semuanya sendiri. Kita butuh bantuan orang lain terlebih pertolongan Tuhan. Teman, sahabat dan keluarga adalah orang-orang yang dapat membantu kita dalam menyelesaikan persoalan kehidupan ini. Dan terlebih dari semua itu TUHAN selalu ada dan memberi hikmat bagi kita untuk menyelesaikan persoalan hidup yang kita alami.

Setelah memberikan masukan kepada beberapa mahasiswa tadi, saya berpikir betapa pentingnya komunitas yang sehat. Komunitas yang sehat adalah komunitas yang saling membantu dan menguatkan. Komunitas yang dapat membuat kita tenang, aman dan damai. Juga dapat menolong kita untuk bertumbu, mengembangkan potensi diri dan mengajari kita menghadapi persoalan-persoalan kehidupan ini. Komunitas yang baik adalah komunitas dimana saya bisa menerima orang lain tanpa memandang kelebihan maupun kekurangannya. Menolong mereka tanpa pamrih untuk berkontribusi bagi bangsa ini dan menjadi yang terbaik di negerinya. Serta menerima mereka apa adanya dan berjalan bersama untuk lebih baik dan lebih baik lagi. Salam komunitas (RMSS)      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline