Kata bullying merupakan kata yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Secara pengertian, bullying merupakan tindakan menyakiti seseorang yang tidak seharusnya kita lakukan karena bullying memiliki dampak negatif bagi kesehatan mental bagi remaja yang dibully.
Timbulnya rasa resah, trauma, takut, rasa tidak percaya diri berkurang karena hal itu merupakan dampak ketika seseorang dibully. Pada Negara Indonesia ini sudah banyak kasus bullying di mana saja. Salah satu tempat yang sering terjadi pembullyan ada di sekolah umum. Tetapi pada topik kali ini yaitu ada suatu tempat yang sering terjadi pembullyan selain di sekolah yaitu pondok pesantren.
Memang tempat sekolah sama pondok pesantren memiliki persamaan yaitu tempat untuk menuntut ilmu bagi siswa atau santri.
Cuma perbedaannya kalau di pondok pesantren santri lepas dari orang tua dan disuruh untuk hidup mandiri. Selain itu, di pondok pesantren juga ada tambahan ilmu selain ilmu umum yang diajarkan kepada guru yaitu ilmu agama. Kalau di sekolah umum yang diajarkan mayoritas ilmu umum dan ilmu agama hanya diajarkan tetapi tidak sebanyak di pesantren.
Sebelum membahas tentang pembullyan di pondok pesantren, seperti biasa bahwasannya santri yang hidup di pondok memiliki sifat dan karakter masing -- masing.
Ada yang memiliki kepribadian yang introvert, tidak suka bergaul atau tidak mau menjalin interaksi sama teman -- temannya. Ada yang memiliki kepribadian yang ekstrovert, suka bergaul dengan siapa saja, terbuka dengan semua orang yang ada di pesantren.
Dan ada juga yang memiliki kepribadian yang rajin, ingin disenangi oleh ustadz atau ustadzah. Istilahnya yaitu ingin menjadi santri teladan. Dari kepribadian mereka yang bisa jadi adanya pembullyan. Salah satu contoh cerita di Pondok Pesantren, ada salah satu santri yang memiliki kepribadian yang introvert.
Dia memiliki kepribadian introvert, suka belajar, pintar dan menjadi bintang kelas di pondok pesantren. Di antara mereka yang hidup di pondok pesantren ada teman teman yang iri dengan santri tersebut.
Sehingga dari hal itu, temannya membuat rencana dengan pihak lainnya untuk menghasud santri tersebut. Karena keiriannya mereka, akhirnya teman -- teman pada menghasud dan membuat rencana secara diam --diam untuk menjauhinya. Selain menjauhi, teman -- teman juga menggosip tentang kekurangannya kepada teman tersangka.
Hal tersebut yang menyebabkan tidak mau kembali ke pondok pesantren karena dia takut kalau masuk pesantren tidak punya teman. Dari hal itu dia trauma untuk kembali ke pondok pesantren.
Selain cerita dari santri tersebut, ada cerita lagi tentang pembullyan di pondok. Tetapi pembullyan ini sudah umum terdengar oleh banyak orang. Yang dimaksud dari terdengar secara umum yaitu pembullyan dikarenakan fisik yang tidak bagus. Seperti contoh ada anak santri yang memiliki tubuh yang gemuk, kemudian rambutnya keriting, dan berkulit hitam.